Praktik Terakhir Rasulullah SAW Sebelum Kubur
Rasulullah SAW memberikan praktik terakhir yang sangat penting bagi umat Muslim sebelum kubur. Praktik ini adalah membaca Al-Fatih, surah pertama dalam Al-Quran, di atas kubur. Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Fatih di atas kubur." (H.R. Nasai dan Tirmidzi dari Hisyam bin Amir r.a.) Membaca Al-Fatih di atas kubur adalah praktik yang menunjukkan keimanan dan penghormatan kita terhadap Allah SWT. Surah ini adalah surah pendek yang mengandung kekuatan dan keberkahan. Dengan membacanya di atas kubur, kita mengingatkan diri kita sendiri dan orang yang telah meninggal bahwa kita percaya kepada kekuasaan dan keberkahan Allah SWT. Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan praktik lain yang harus dilakukan sebelum kubur. Ia bersabda, "Apabila meletakkan mayat dalam kubur, Rasulullah SAW membaca: "Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah." (H.R. Lima ahli hadis, kecuali Nasai dan Ibnu Umar ra.) Praktik ini menunjukkan bahwa kita percaya kepada Allah SWT dan mengakui bahwa Rasulullah SAW adalah utusan-Nya yang terakhir. Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan praktik lain yang harus dilakukan sebelum kubur. Ia bersabda, "Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi penjamin atau menyelesaikan hutang-hutang si mayat jika ada baik dari harta yang ditinggalkannya atau sumbangan keluarganya." (H.R. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a.) Praktik ini menunjukkan bahwa kita harus menghormati dan menyelesaikan kewajiban orang yang telah meninggal, bahkan jika mereka tidak dapat membayarkan hutang mereka sendiri. Praktik-praktik terakhir ini menunjukkan bahwa kita harus menghormati dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW dalam semua aspek kehidupan kita, termasuk saat kita menghadapi kematian. Membaca Al-Fatih di atas kubur, mengakui kekuasaan dan keberkahan Allah SWT, dan menyelesaikan hutang orang yang telah meninggal adalah cara kita menghormati dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW dalam praktik terakhir kita sebelum kubur