Tradisi Nyeluk Udan "BRENDUNG" di Desa Kekeringan
Pendahuluan: Desa ini mengalami kekeringan parah dan warganya kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, mereka memiliki tradisi turun-temurun yang disebut "BRENDUNG" untuk memohon hujan. Tradisi ini melibatkan penggunaan boneka sebagai mediator. Bagian: ① Asal Usul Tradisi: Tradisi "BRENDUNG" telah ada sejak zaman leluhur dan dilakukan oleh para pemuka desa dan masyarakat tertentu. Persiapan dilakukan dengan seksama sebelum tradisi dimulai. ② Proses Tradisi: Pada hari yang ditentukan, warga berkumpul dengan membawa sesajen dan menyalakan kemenyan. Mereka kemudian melemparkan boneka yang telah dibuat dari bathok kelapa, kain, pring, dan is ke dalam ember air. Sambil diiringi musik, pemain melemparkan boneka ke area sekitar dan penonton. ③ Durasi dan Frekuensi: Tradisi ini biasanya berlangsung selama 1-2 jam dan dilakukan beberapa kali dalam setahun, terutama saat musim kemarau yang panjang. Kesimpulan: Meskipun desa ini mengalami kekeringan, tradisi "BRENDUNG" menjadi harapan dan hiburan bagi warga. Mereka percaya bahwa tradisi ini akan membawa hujan dan mengatasi kekeringan yang mereka hadapi.