Keberagaman dan Persatuan dalam Masyarakat Indonesi
Kebutuhan Artikel: Keberagaman dan Persatuan dalam Masyarakat Indonesia Keberagaman adalah salah satu ciri khas masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan golongan. Dalam mengidentifikasi golongan di Indonesia, terdapat beberapa faktor yang digunakan, antara lain berdasarkan administrasi kependudukan, usia penduduk, ekonomi, pendidikan, politik, mata pencaharian atau profesi, dan afiliasi keorganisasian. Pertama, berdasarkan administrasi kependudukan, golongan di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu golongan suku bangsa asli, golongan keturunan asing, dan golongan masyarakat terasing. Golongan suku bangsa asli adalah mereka yang berasal dari daerah di Indonesia dan masih mempertahankan budaya asli mereka. Golongan keturunan asing adalah mereka yang berasal dari daerah asal di Indonesia dan memiliki budaya yang berbeda. Golongan masyarakat terasing adalah mereka yang tinggal di daerah terpencil dan memiliki budaya sederhana. Kedua, berdasarkan usia penduduk, terdapat golongan anak-anak, golongan usia produktif, dan golongan usia tua. Golongan anak-anak adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun, golongan usia produktif adalah mereka yang berusia antara 18-60 tahun, dan golongan usia tua adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun. Ketiga, berdasarkan ekonomi, terdapat golongan ekonomi lemah, golongan ekonomi menengah, dan golongan ekonomi atas. Golongan ekonomi lemah adalah mereka yang hidup dalam kemiskinan, golongan ekonomi menengah adalah mereka yang memiliki kehidupan yang cukup, dan golongan ekonomi atas adalah mereka yang hidup dalam kemakmuran. Terdapat juga istilah prasejahtera, sejahtera 1, dan sejahtera 2 yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Keempat, berdasarkan pendidikan, terdapat golongan penduduk berpendidikan PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi. Golongan penduduk berpendidikan PAUD/TK adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pra-sekolah, golongan penduduk berpendidikan SD/MI adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan dasar, golongan penduduk berpendidikan SMP/MTs adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan menengah pertama, golongan penduduk berpendidikan SMA/SMK/MA adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atas, dan golongan penduduk berpendidikan perguruan tinggi adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Kelima, berdasarkan politik, terdapat golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik. Golongan ini terbentuk berdasarkan keanggotaan atau dukungan terhadap partai politik tertentu. Keenam, berdasarkan mata pencaharian atau profesi, terdapat golongan nelayan, petani, pedagang, wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya. Golongan ini terbentuk berdasarkan pekerjaan atau profesi yang mereka geluti. Ketujuh, berdasarkan afiliasi keorganisasian, terdapat golongan masyarakat di Indonesia yang terlibat dalam berbagai organisasi sosial. Golongan ini terbentuk berdasarkan ikatan atau keanggotaan mereka dengan organisasi sosial tertentu. Keberagaman antargolongan dalam kehidupan masyarakat adalah hal yang wajar. Namun, keberagaman ini tidak boleh menyebabkan perselisihan dan perpecahan di masyarakat. Sebaliknya, keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong tumbuhnya kesadaran warga negara akan pentingnya pergaul