Proses Elektrolisis Lauter untuk Mendapatkan Logam Nikel
Proses elektrolisis laut merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh logam-logam dari senyawa-senyawa mereka. Dalam kasus ini, kita akan membahas proses elektrolisis laut untuk mendapatkan logam nikel (Ni) menggunakan elektroda kistbon dan arus sebesar 10 ampere selama 30 menit. Pertama-tama, mari kita tinjau komponen-komponen yang terlibat dalam proses elektrolisis laut ini. Elektroda kistbon adalah elektroda yang terbuat dari karbon yang digunakan sebagai katoda dalam proses ini. Karbon dipilih sebagai bahan elektroda karena sifatnya yang inert dan tahan terhadap reaksi kimia yang terjadi selama elektrolisis. Selain itu, elektroda kistbon juga memiliki konduktivitas yang baik, memungkinkan arus listrik untuk mengalir dengan lancar. Selanjutnya, kita perlu memperhatikan senyawa yang akan diuraikan selama proses elektrolisis laut ini. Dalam kasus ini, senyawa yang akan diuraikan adalah senyawa nikel klorida (NiCl2). Senyawa ini dipilih karena mudah larut dalam air dan dapat menghasilkan ion-ion nikel (Ni2+) yang akan direduksi menjadi logam nikel selama proses elektrolisis. Selama proses elektrolisis, arus listrik dialirkan melalui larutan nikel klorida menggunakan elektroda kistbon sebagai katoda. Arus listrik ini menyebabkan ion-ion nikel (Ni2+) yang ada dalam larutan untuk menerima elektron dan direduksi menjadi atom-atom nikel (Ni). Atom-atom nikel kemudian terendapkan pada permukaan elektroda kistbon sebagai logam nikel murni. Untuk menghitung massa logam nikel yang diperoleh selama proses elektrolisis ini, kita perlu menggunakan hukum Faraday. Hukum Faraday menyatakan bahwa jumlah zat yang terurai selama elektrolisis sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dialirkan melalui larutan. Dalam kasus ini, kita telah mengetahui bahwa arus listrik yang digunakan adalah 10 ampere dan waktu elektrolisis adalah 30 menit. Dengan menggunakan persamaan hukum Faraday, kita dapat menghitung jumlah muatan listrik yang dialirkan selama proses elektrolisis ini. Jumlah muatan listrik (Q) dapat dihitung dengan mengalikan arus listrik (I) dengan waktu (t): Q = I * t Q = 10 A * 30 min * 60 s/min Q = 18.000 C Selanjutnya, kita perlu menghitung jumlah mol nikel yang terurai selama proses elektrolisis ini. Jumlah mol (n) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: n = Q / F n = 18.000 C / 96.485 C/mol n = 0.186 mol Terakhir, kita dapat menghitung massa logam nikel yang diperoleh dengan mengalikan jumlah mol nikel dengan massa molar nikel (ArNi): Massa Nikel = n * ArNi Massa Nikel = 0.186 mol * 59 g/mol Massa Nikel = 10.974 g Jadi, massa logam nikel yang diperoleh selama proses elektrolisis ini adalah sebesar 10.974 gram.