Analisis Break Even Point (BEP) untuk CV Warenger dalam Bisnis Handycraft Tas Belanj
CV Warenger adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang handycraft tas belanja. Dalam menjalankan usahanya, CV Warenger memiliki beberapa data yang perlu dianalisis untuk menentukan Break Even Point (BEP) atau titik impas. Data yang dimiliki CV Warenger adalah sebagai berikut: - Biaya tetap (fc) sebesar Rp. 1.000.000 - Biaya variabel (vc) sebesar Rp. 2.000.000 - Harga jual tas belanja per unit sebesar Rp. 10.000 - Volume produksi tas belanja sebanyak 1.000 unit Dengan data tersebut, kita dapat menghitung BEP unit dari CV Warenger. BEP adalah titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga tidak ada keuntungan maupun kerugian yang didapatkan. Untuk menghitung BEP unit, kita perlu menggunakan rumus BEP = (Biaya Tetap) / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit). Dalam kasus CV Warenger, rumusnya menjadi BEP = 1.000.000 / (10.000 - 2.000). Setelah menghitung rumus tersebut, didapatkan hasil BEP unit sebesar 142,86 unit. Artinya, CV Warenger perlu menjual minimal 143 unit tas belanja agar mencapai titik impas atau BEP. Dengan mengetahui BEP unit, CV Warenger dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengatur volume produksi dan strategi penjualan. Jika volume produksi di bawah BEP unit, perusahaan akan mengalami kerugian. Namun, jika volume produksi di atas BEP unit, perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Dalam bisnis handycraft tas belanja, analisis BEP sangat penting untuk menentukan keberlanjutan usaha. Dengan mengetahui BEP unit, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan penjualan untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Dalam kesimpulan, CV Warenger perlu menjual minimal 143 unit tas belanja agar mencapai titik impas atau BEP. Analisis BEP sangat penting dalam mengatur volume produksi dan strategi penjualan untuk mencapai keuntungan yang maksimal dalam bisnis handycraft tas belanja.