Di Balik Pintu Asrama **
** "Degup jantungku berdebar kencang. Aku berdiri di depan pintu asrama, sebuah bangunan tua dengan cat pudar dan aroma kayu yang khas. Di tanganku, sebuah koper berisi mimpi dan harapan. Aku, seorang mahasiswa baru, siap melangkah ke babak baru dalam hidup. Di balik pintu ini, sebuah dunia baru menanti. Dunia yang penuh dengan wajah-wajah asing, suara-suara baru, dan pengalaman yang belum pernah kutemui. Rasa gugup dan antusiasme bercampur aduk dalam dada. Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Di sekelilingku, mahasiswa lain berlalu lalang, membawa koper dan tas ransel. Ada yang terlihat gugup, ada yang bersemangat, dan ada juga yang tampak tenang. Aku melangkah masuk, disambut oleh aroma khas asrama: campuran parfum, makanan ringan, dan keringat. Ruangan asrama sederhana, tapi terasa hangat. Aku menyapa beberapa mahasiswa yang sedang berbincang, dan mereka menyambutku dengan ramah. Di sini, aku merasakan sebuah ikatan baru terjalin. Ikatan yang dibangun atas dasar mimpi dan harapan yang sama. Ikatan yang akan mengantarkan kami melewati masa-masa sulit dan merayakan setiap keberhasilan. Aku tahu, perjalanan ini tidak akan mudah. Akan ada tantangan, kekecewaan, dan momen-momen sulit. Tapi aku yakin, di balik pintu asrama ini, aku akan menemukan kekuatan dan inspirasi untuk meraih mimpi-mimpiku. Aku siap untuk belajar, tumbuh, dan menemukan jati diriku yang sebenarnya."