Densitas dan Viabilitas Sel Xero pada Subkultur di Tissue Culture Flask
Dalam penelitian ini, kami menganalisis densitas dan viabilitas sel xero pada setiap subkultur di Tissue Culture Flask. Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel xero dalam kondisi kultur jaringan. Tabel 2 menunjukkan densitas sel xero dalam $(10^{6}/mL)$ dan persentase viabilitas sel pada setiap tahapan perlakuan. Tahapan perlakuan yang diamati adalah adaptasi dan subkultur. Dalam tahap adaptasi, sel xero dibiarkan beradaptasi dengan media DMEM SFM sebelum dilakukan subkultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap adaptasi, densitas sel xero adalah 2.03 $(10^{6}/mL)$ dengan viabilitas sebesar 99%. Pada subkultur pertama, densitas sel xero menurun menjadi 1.20 $(10^{6}/mL)$ dengan viabilitas 97%. Pada subkultur kedua, densitas sel xero lebih lanjut menurun menjadi 0.82 $(10^{6}/mL)$ dengan viabilitas yang sedikit meningkat menjadi 97%. Pada subkultur ketiga, densitas sel xero turun menjadi 0.68 $(10^{6}/mL)$ dengan viabilitas 97%. Pada subkultur terakhir, densitas sel xero adalah 0.68 $(10^{6}/mL)$ dengan viabilitas 97%. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa densitas sel xero cenderung menurun setiap kali dilakukan subkultur. Namun, viabilitas sel xero tetap relatif stabil pada sekitar 97%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun densitas sel xero menurun, sel-sel tersebut masih tetap hidup dan dapat berkembang dalam kondisi kultur jaringan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel xero dalam kondisi kultur jaringan. Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan metode kultur jaringan yang lebih efektif dan efisien untuk sel xero. Dalam penelitian selanjutnya, dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi densitas dan viabilitas sel xero dalam subkultur. Selain itu, dapat juga dilakukan perbandingan dengan jenis sel lainnya untuk melihat perbedaan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel dalam kondisi kultur jaringan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel xero, diharapkan dapat dikembangkan metode kultur jaringan yang lebih efektif dan efisien untuk aplikasi di berbagai bidang, seperti penelitian biomedis dan pengembangan produk farmasi.