Pentingnya Flourida dalam Baterai Smartphone
Flourida ($FeF_{3}$) adalah bahan yang digunakan sebagai material katoda dalam baterai litium yang ada pada smartphone kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa flourida sangat penting dalam baterai smartphone dan bagaimana reaksi antara flourida dan besi ($Fe$) berperan dalam pembuatan baterai yang efisien. Baterai smartphone adalah salah satu komponen paling penting dalam perangkat kita. Tanpa baterai yang kuat dan tahan lama, penggunaan smartphone akan sangat terbatas. Itulah mengapa para ilmuwan terus mencari cara untuk meningkatkan kinerja baterai, dan salah satu solusinya adalah dengan menggunakan flourida sebagai material katoda. Flourida memiliki sifat kimia yang sangat menguntungkan dalam konteks baterai. Ketika flourida direaksikan dengan besi, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan senyawa $FeF_{3}$. Reaksi ini sangat penting karena menghasilkan elektron yang dapat digunakan untuk menghasilkan arus listrik dalam baterai. Dalam reaksi ini, besi ($Fe$) kehilangan tiga elektron dan bergabung dengan tiga atom flourin ($F$) untuk membentuk senyawa $FeF_{3}$. Reaksi ini dapat dituliskan sebagai berikut: $Fe + 3F \rightarrow FeF_{3}$ Dalam percobaan ini, 3,8 gram flourin direaksikan dengan 11,2 gram besi. Untuk menentukan reaksi pembatas, kita perlu menghitung jumlah zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Menggunakan massa molar besi ($ArFe=56$) dan massa molar flourin ($ArF=19$), kita dapat menghitung jumlah mol masing-masing zat: Jumlah mol besi ($Fe$) = 11,2 gram / 56 g/mol = 0,2 mol Jumlah mol flourin ($F$) = 3,8 gram / 19 g/mol = 0,2 mol Dari perhitungan ini, kita dapat melihat bahwa jumlah mol besi dan flourin adalah sama. Oleh karena itu, keduanya berperan sebagai reaktan pembatas dalam reaksi ini. Dalam konteks baterai smartphone, reaksi pembatas ini sangat penting. Jika salah satu reaktan (baik besi atau flourin) tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, reaksi tidak dapat berlangsung dengan efisien dan kinerja baterai akan terpengaruh. Dengan menggunakan flourida sebagai material katoda dalam baterai smartphone, kita dapat memastikan bahwa reaksi antara besi dan flourin berjalan dengan baik dan menghasilkan arus listrik yang stabil. Ini memungkinkan baterai smartphone kita untuk bertahan lebih lama dan memberikan daya yang cukup untuk penggunaan sehari-hari. Dalam kesimpulan, flourida memainkan peran penting dalam baterai smartphone. Reaksi antara flourida dan besi menghasilkan senyawa $FeF_{3}$ yang berperan sebagai material katoda dalam baterai litium. Dengan menggunakan flourida sebagai material katoda, kita dapat memastikan kinerja baterai yang lebih baik dan penggunaan smartphone yang lebih efisien.