Gangguan Alamiah dan Fenomena Geomorfologi di Kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Djuand
Gangguan alamiah yang disebabkan oleh aktivitas tektonik, seperti sesar atau patahan, dapat membentuk gurun letusan dengan letusan yang lebih besar dari sebelumnya. Salah satu contohnya adalah fenomena geomorfologi yang terjadi di kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda, yang dikenal sebagai batu pasir tutaan. Patahan Lembang, yang dapat diamati dari foto udara, terlihat sebagai lineament atau struktur geologi yang membentuk garis lurus membulat ke arah Barat Lau-Tenggara. Secara fisik di lapangan, patahan ini berupa punggung bukit atau ngarai terjal yang membujur lurus, mengontrol Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung Hulu, berbelok, dan mengalir mengikuti arah patahan. Fenomena geomorfologi ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh gangguan alamiah terhadap bentuk lahan di kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang proses tektonik dan pengaruhnya terhadap geomorfologi, kita dapat lebih menghargai kekuatan alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, pernyataan yang paling tepat untuk melengkapi kalimat (3) adalah bahwa fenomena geomorfologi ini merupakan hasil dari aktivitas patahan Lembang yang terlihat sebagai lineament atau struktur geologi yang membentuk garis lurus membulat ke arah Barat Lau-Tenggara.