Mengapa Pelajar Sepanjang Hayat Harus Mengembangkan Kompetensi Global dan Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila?
Di era globalisasi saat ini, menjadi seorang pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Profil Pelajar Pancasila, yang terdiri dari enam dimensi, termasuk beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkepribadian global; bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif, adalah panduan yang sangat dibutuhkan bagi pelajar Indonesia. Profil ini tidak hanya membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam dunia digital, di mana mereka akan belajar cara berkomunikasi sopan santun dan etis serta membangun kebiasaan baik yang akan membentuk karakter mereka sebagai warga digital yang baik. Melalui mata pelajaran Informatika, pelajar akan belajar cara berpikir komputasional, menganalisis data, memprogram, dan memahami dampak sosial informatika. Mereka akan mengasah kemampuan bernalar kritis dan kreatif saat mereka menyelesaikan tugas-tugas dan proyek-proyek, baik secara individu maupun secara kolaboratif dalam kelompok. Mereka juga akan belajar cara bekerja secara mandiri dan bergotong royong dengan teman-teman dari berbagai latar belakang dan negara melalui internet. Selain itu, mereka akan belajar cara menumbuhkan toleransi dan menghargai perbedaan dalam kelompok mereka. Mengembangkan kompetensi global dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila tidak hanya membantu pelajar dalam kehidupan akademik tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Mereka akan menjadi warga digital yang kompeten dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek kehidupan mereka. Mereka akan menjadi contoh bagi orang lain dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik dan lebih adil. Oleh karena itu, menjadi seorang pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila adalah investasi yang sangat baik bagi masa depan mereka dan dunia di sekitar mereka.