Implementasi Blended Learning dalam Pembelajaran di Sekolah
Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan penggunaan teknologi digital dengan interaksi langsung antara guru dan siswa. Dalam wawancara dengan guru, ditemukan bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam blended learning sangat bergantung pada materi yang diajarkan. Guru menggunakan berbagai alat seperti flip book, mindmap, dan jigsaw untuk memfasilitasi pemahaman siswa. Salah satu keunggulan dari blended learning adalah fleksibilitas antara siswa. Siswa dapat belajar secara mandiri dan bekerja dalam kelompok yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Guru juga sering berinteraksi dengan peserta didik untuk memastikan pemahaman yang baik. Metode restitusi digunakan, di mana siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki pemahaman mereka melalui pretest sebelum materi diajarkan. Pada akhir pembelajaran, tes sumatif digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa. Selain itu, guru juga menyediakan bahan materi sebelum pretest dilakukan. Hal ini membantu siswa untuk mempersiapkan diri dan memahami materi dengan lebih baik. Sistem tutor sebaya juga diterapkan, di mana siswa yang lebih mahir dalam suatu bidang dapat membantu siswa lainnya. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan untuk memperkuat pemahaman siswa. Dalam implementasi blended learning, tidak ada per-ranking-an yang dilakukan. Fokus utama adalah pada pemahaman siswa dan pengembangan keterampilan mereka. Guru berusaha untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan mendukung, di mana siswa merasa nyaman untuk belajar dan bertanya. Dengan adanya implementasi blended learning, diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Metode ini juga membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah, yang sangat penting dalam dunia nyata.