Menerapkan Insersi dalam Pembelajaran: Sebuah Tinjauan Literatur
Penerapan insersi, sebuah strategi pengajaran yang menyisipkan keterampilan yang ditargetkan ke dalam aktivitas rutin, telah mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam pengaturan pendidikan. Artikel ini meninjau literatur yang ada tentang penerapan insersi, mengeksplorasi dasar teoritis, pendekatan praktis, dan bukti empiris yang mendukung efektivitasnya.
Dasar Teoritis Penerapan Insersi
Penerapan insersi berakar pada teori pembelajaran behavioris dan konstruktivis. Dari perspektif behavioris, insersi memperkuat perilaku yang diinginkan melalui penguatan dan latihan terdistribusi. Dengan menyisipkan keterampilan yang ditargetkan ke dalam aktivitas rutin, pelajar memiliki banyak kesempatan untuk berlatih dan menerima umpan balik, yang mengarah pada peningkatan kemahiran. Selain itu, penerapan insersi selaras dengan prinsip-prinsip konstruktivisme dengan menyediakan kesempatan belajar yang bermakna dan kontekstual. Ketika pelajar terlibat dalam aktivitas rutin, mereka dapat menerapkan keterampilan yang ditargetkan dalam pengaturan praktis, memfasilitasi pembelajaran yang mendalam dan transfer keterampilan.
Pendekatan Praktis untuk Penerapan Insersi
Pendidik dapat menerapkan penerapan insersi menggunakan berbagai pendekatan praktis. Salah satu pendekatannya adalah mengidentifikasi aktivitas rutin yang berfungsi sebagai kesempatan alami untuk mengajarkan keterampilan yang ditargetkan. Misalnya, rutinitas waktu lingkaran dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial-emosional, seperti berbagi dan bergiliran. Pendekatan lainnya adalah dengan secara sengaja menyisipkan keterampilan yang ditargetkan ke dalam aktivitas yang ada. Misalnya, seorang guru dapat memasukkan latihan kosakata ke dalam cerita atau memasukkan konsep matematika ke dalam permainan. Selain itu, penerapan insersi dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu pelajar, memungkinkan personalisasi dan dukungan yang ditargetkan.
Bukti Empiris Mendukung Penerapan Inseri
Sejumlah besar bukti empiris mendukung efektivitas penerapan insersi di berbagai pengaturan pendidikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa penerapan insersi dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, interaksi sosial, dan kemandirian fungsional pada anak-anak dengan autisme spektrum gangguan. Selain itu, penerapan insersi telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan keaksaraan awal pada anak-anak kecil dan meningkatkan kinerja akademik pada siswa dengan dan tanpa disabilitas. Temuan ini menyoroti potensi penerapan insersi sebagai strategi pengajaran yang efektif dan berbasis bukti.
Penerapan insersi adalah strategi pengajaran yang berharga dan efektif yang menyisipkan keterampilan yang ditargetkan ke dalam aktivitas rutin. Dasar teoritis yang kuat dalam teori pembelajaran behavioris dan konstruktivis, pendekatan praktis yang fleksibel, dan bukti empiris yang mendukung efektivitasnya menjadikannya alat yang berharga bagi pendidik. Dengan memasukkan penerapan insersi ke dalam praktik mereka, pendidik dapat menciptakan kesempatan belajar yang menarik dan bermakna bagi pelajar dari semua kemampuan.