Kehidupan Manusia Purba di Indonesi
Pendahuluan: Pada masa ini, manusia purba di Indonesia hidup sebagai Meganthropus atau Homo Brectus Pithecantis dan Homo. Penemuan berbagai jenis manusia purba ini tidak terlepas dari penelitian ahli paleontolog Belanda, Eugene Dubois (1858-1940) dan G.H.R. Von Koenigsward. Bagian: ① Corak Kehidupan Sosial-Ekonomis: Manusia purba pada masa ini hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Mereka bergantung sepenuhnya pada alam untuk mencari makanan. Berburu hewan dan mengumpulkan makanan merupakan bentuk adaptasi yang paling sukses bagi manusia purba. Makanan mereka meliputi berbagai jenis hewan seperti rusa, kuda, babi hutan, kijang, kerbau, gajah, dan kuda nil. ② Kehidupan Nomaden: Kehidupan manusia purba di Indonesia pada masa ini bersifat nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Mereka mengikuti gerakan hewan buruan serta sumber air. Kehidupan menetap (sedenter) belum dikenal pada masa ini. ③ Faktor Migrasi: Migrasi hewan buruan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, perubahan iklim yang ekstrem seperti kemarau panjang atau musim hujan berkepanjangan dapat membuat padang rumput dan sumber air menjadi kering atau suhu lingkungan menjadi sangat dingin. Kedua, adanya bencana alam yang membuat manusia purba terpaksa bermigrasi. Ketiga, ancaman dari hewan karnivora juga dapat mempengaruhi migrasi manusia purba. Terakhir, gangguan dari manusia juga dapat menjadi faktor migrasi. Kesimpulan: Kehidupan manusia purba di Indonesia pada masa ini didominasi oleh kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka hidup sebagai nomaden dan bermigrasi tergantung pada gerakan hewan buruan serta faktor-faktor lingkungan.