Dasar Pengenaan BPHTB: Apakah Nilai Transaksi atau NJOP yang Lebih Tinggi?
Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak yang melakukan transaksi jual beli tanah atau bangunan. Namun, seringkali muncul pertanyaan mengenai dasar pengenaan BPHTB jika nilai transaksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai hal ini. Sebelum kita membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa itu nilai transaksi dan NJOP. Nilai transaksi adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli tanah atau bangunan. Sedangkan NJOP adalah nilai yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai dasar perhitungan pajak properti. Jika nilai transaksi lebih tinggi dari NJOP, maka dasar pengenaan BPHTB adalah nilai transaksi tersebut. Hal ini berarti bahwa pembeli harus membayar BPHTB berdasarkan nilai transaksi yang lebih tinggi. Meskipun NJOP lebih rendah, namun nilai transaksi yang lebih tinggi menjadi acuan dalam perhitungan BPHTB. Namun, jika nilai transaksi lebih rendah dari NJOP, maka dasar pengenaan BPHTB adalah NJOP. Dalam hal ini, pembeli harus membayar BPHTB berdasarkan NJOP yang ditetapkan oleh pemerintah. Meskipun nilai transaksi lebih rendah, NJOP tetap menjadi dasar perhitungan BPHTB. Penting untuk dicatat bahwa dasar pengenaan BPHTB yang lebih tinggi antara nilai transaksi dan NJOP hanya berlaku jika nilai transaksi lebih tinggi dari NJOP. Jika nilai transaksi lebih rendah dari NJOP, maka NJOP menjadi dasar pengenaan BPHTB. Dalam prakteknya, perhitungan BPHTB dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti notaris atau kantor pajak. Mereka akan menghitung BPHTB berdasarkan dasar pengenaan yang sesuai dengan nilai transaksi atau NJOP yang lebih tinggi. Dalam kesimpulan, dasar pengenaan BPHTB ditentukan oleh apakah nilai transaksi lebih tinggi atau lebih rendah dari NJOP. Jika nilai transaksi lebih tinggi, maka dasar pengenaan adalah nilai transaksi tersebut. Namun, jika nilai transaksi lebih rendah, maka dasar pengenaan adalah NJOP. Penting untuk memahami perbedaan antara nilai transaksi dan NJOP agar dapat memahami dasar pengenaan BPHTB dengan benar.