Proses Pemisahan Spiritus dan Air dengan Metode Distilasi
Pada percobaan yang dilakukan, campuran spiritus dengan air dimasukkan dalam labu dan dipanaskan hingga suhu $80^{\circ }C$. Proses ini bertujuan untuk memisahkan spiritus yang memiliki titik didih lebih rendah daripada air. Ketika dipanaskan, spiritus akan menguap sedangkan air masih dalam bentuk cair. Setelah spiritus menguap, uap spiritus tersebut didinginkan dalam pendingin Liebieg. Pendingin Liebieg berfungsi untuk mengembunkan uap spiritus sehingga berubah menjadi cairan kembali. Cairan spiritus yang telah mengembun kemudian menetes di tabung erlenmeyer. Proses pemisahan spiritus dan air yang dilakukan dalam percobaan ini termasuk dalam metode distilasi. Distilasi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponennya. Dalam hal ini, spiritus dan air memiliki perbedaan titik didih, sehingga dapat dipisahkan dengan memanfaatkan perbedaan tersebut. Metode distilasi merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponennya. Dalam distilasi, campuran dipanaskan hingga salah satu komponen menguap dan kemudian uap tersebut dikondensasikan kembali menjadi cairan. Cairan yang terkondensasi tersebut kemudian dapat dipisahkan dari komponen lain dalam campuran. Dalam konteks pemisahan spiritus dan air, distilasi merupakan metode yang efektif karena spiritus memiliki titik didih yang lebih rendah daripada air. Dengan memanfaatkan perbedaan titik didih ini, spiritus dapat dipisahkan dari air dengan memanaskan campuran hingga spiritus menguap dan kemudian mengembunkan uap spiritus tersebut. Dalam kesimpulan, proses pemisahan spiritus dan air dengan memanfaatkan perbedaan titik didih komponennya termasuk dalam metode distilasi. Metode ini efektif dalam memisahkan campuran spiritus dan air karena spiritus memiliki titik didih yang lebih rendah daripada air.