Ria, Kaca Pecah, dan Rahasia Kecil **
** Latihan teater JKT48 sedang berlangsung. Ketujuh kakak Ria, Shani Gracia Feni Jinan Cindy Celine dan Indah, berlatih dengan semangat. Ria, adik mereka, setia menemani dari kursi penonton. Tawa dan sorak sorai memenuhi ruangan, menciptakan suasana penuh keceriaan. Namun, takdir berkata lain. Ria terjatuh dari kursi penonton, tangannya sedikit tergores. Rasa sakit menusuk, namun Ria memilih untuk menyembunyikannya. Ia tak ingin membuat kakak-kakaknya khawatir. Sisca dan Anin, dua member JKT48 sekaligus teman dekat kakak-kakaknya, melihat kejadian itu. Keduanya segera menghampiri Ria dan memberitahu kakak-kakaknya. Ria terkejut, ia ingin pergi, namun Gracia dan kakak-kakaknya yang lain sudah menghalangi jalannya. Shani, sang kakak sulung, berjalan mendekat. Ria mundur, tak ingin bertemu tatapan khawatir kakak-kakaknya. Ia tak menyadari bahwa di belakangnya terhampar serpihan kaca dan kabel listrik yang berserakan. Detik berikutnya, Ria tersandung. Tubuhnya terjatuh, tangannya tergores lebih parah. Air mata mengalir di pipinya, bukan karena rasa sakit, tapi karena rasa bersalah. Ia telah menyembunyikan rasa sakitnya, dan kini, ia harus menghadapi kenyataan yang lebih menyakitkan. Kejadian ini mengajarkan Ria bahwa kejujuran adalah kunci. Menutupi rasa sakit hanya akan membuatnya semakin besar. Ia belajar bahwa keluarga adalah tempat teraman untuk berbagi, dan bahwa cinta dan perhatian mereka akan selalu ada untuknya.