Model Atom Bohr: Menjelaskan Stabilitas Atom dan Spektrum Garis **
Model atom Rutherford, meskipun berhasil menjelaskan keberadaan inti atom, gagal menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti akibat gaya tarik elektrostatis. Model ini juga tidak dapat menjelaskan spektrum garis yang dihasilkan oleh atom-atom tertentu. Niels Bohr, seorang fisikawan Denmark, mengajukan model atom baru yang mengatasi kekurangan model Rutherford. Model Bohr menyatakan bahwa elektron bergerak dalam lintasan tertentu di sekitar inti atom, yang disebut kulit elektron. Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu, dan elektron hanya dapat berada pada kulit-kulit tersebut. Berikut adalah poin-poin penting dari model atom Bohr: * Elektron hanya dapat berada pada kulit elektron tertentu dengan tingkat energi tertentu. Elektron tidak dapat berada di antara kulit-kulit ini. * Elektron dapat menyerap atau melepaskan energi hanya dalam bentuk paket-paket diskrit yang disebut kuanta. Ketika elektron menyerap energi, ia akan berpindah ke kulit elektron yang lebih tinggi. Ketika elektron melepaskan energi, ia akan berpindah ke kulit elektron yang lebih rendah. * Energi yang dilepaskan atau diserap oleh elektron sesuai dengan perbedaan energi antara kedua kulit elektron. Perbedaan energi ini menentukan frekuensi cahaya yang dipancarkan atau diserap oleh atom, yang menghasilkan spektrum garis yang khas untuk setiap unsur. Model atom Bohr berhasil menjelaskan stabilitas atom dan spektrum garis yang dihasilkan oleh atom-atom tertentu. Model ini juga memberikan dasar untuk pengembangan teori mekanika kuantum, yang merupakan teori yang lebih lengkap tentang struktur atom. Kesimpulan:** Model atom Bohr merupakan langkah penting dalam memahami struktur atom. Model ini menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom dan mengapa atom-atom memancarkan spektrum garis yang khas. Meskipun model Bohr memiliki beberapa keterbatasan, model ini merupakan dasar penting untuk pengembangan teori atom yang lebih canggih.