Gen Z: Antara Mimpi dan Realit
Generasi Z, atau yang sering disebut sebagai "Gen Z," adalah generasi yang lahir pada awal milenium, sekitar tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh besar dalam era digital, di mana teknologi dan media sosial memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi, ada berbagai tantangan dan realitas yang dihadapi oleh generasi ini. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana mimpi dan realitas saling berinteraksi dalam kehidupan Gen Z, serta dampaknya terhadap perkembangan mereka. Mimpi dan Ambisi Generasi Z tumbuh dalam era di mana mimpi dan ambisi menjadi bagian integral dari identitas mereka. Dengan akses yang lebih mudah ke informasi dan sumber daya pendidikan, mereka memiliki kesempatan untuk mengejar impian mereka dengan lebih besar. Banyak di antara mereka yang memiliki visi jangka panjang untuk diri mereka sendiri, seperti menjadi seorang pengusaha sukses, dokter, atau bahkan peneliti. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang mendorong mereka untuk berani bermimpi dan mengejar tujuan mereka. Teknologi dan Media Sosial Salah satu aspek yang paling mempengaruhi generasi Z adalah teknologi dan media sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi tempat di mana mereka mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan dunia. Namun, di balik kemudahan berbagi mimpi dan aspirasi, ada juga tantangan yang datang bersamanya. Media sosial sering kali menampilkan gambaran ideal yang mungkin tidak realistis, menyebabkan tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis. Selain itu, paparan terhadap konten negatif dan cyberbullying juga menjadi perhatian yang serius bagi generasi ini. Kemudian setelah masa covid 19 pengguna media sosial meningkat. Data pada Januari 2019, Adapun platform media sosial yang paling aktif digunakan adalah Youtube menjadi platform yang paling banyak digunakan netizen (sebutan untuk masyarakat di media online) sebanyak 88%, Whatsapp merupakan aplikasi chat sebanyak 83%, disusul Facebook sebanyak 81%, Instagram sebanyak 80% dan Twitter 52%.5 yang merupakan pendapat dari (Rohmah, 2020). Dampak Teknologi dan Media Sosial Teknologi dan media sosial memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan generasi Z. Di satu sisi, teknologi memudahkan akses informasi dan sumber daya pendidikan, memfasilitasi pencapaian mimpi dan ambisi mereka. Di sisi lain, teknologi juga dapat menjadi sumber tekanan dan stres, terutama dalam hal ekspektasi sosial dan paparan terhadap konten negatif. Generasi Z harus belajar untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kesejahteraan mental dan emosional mereka. Penting bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan kritis dalam memfilter informasi dan menghindari pengaruh negatif dari media sosial. Dengan demikian, mereka dapat memanfaatkan potensi teknologi untuk mencapai mimpi dan ambisi mereka sambil menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka. Kesimpulan Generasi Z tumbuh dalam era di mana mimpi dan realitas saling berinteraksi dengan cara yang kompleks. Teknologi dan media sosial memainkan peran penting dalam membentuk pengalaman mereka, memberikan platform untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan dunia. Namun, tantangan yang datang bersama teknologi, seperti tekanan sosial dan paparan terhadap konten negatif, harus diatasi dengan bijak. Dengan mengembangkan keterampilan kritis dan menjaga keseimbangan, generasi Z dapat memanfaatkan potensi teknologi untuk mencapai mimpi dan ambisi mereka sambil menjaga kesejahteraan mental dan emosional mereka.