Detak Khawatir di Balik Panggung **
Udara sejuk ruangan wakil direktur utama RS Nat'io Hospitals terasa menyesakkan bagi Ria. Senyum tipis yang biasa menghiasi wajahnya sirna, digantikan oleh kekhawatiran yang menggerogoti hatinya. Sebuah pesan singkat dari teman Shani, sang kakak, membuyarkan ketenangan sore itu. "Shani kecelakaan kecil di theater, lagi latihan." Kalimat singkat itu bagaikan bom yang meledakkan ketenangan Ria. Tanpa pikir panjang, Ria bergegas menuju theater JKT48. Bayangan wajah Shani yang pucat dan terluka terbayang di benaknya. Perjalanan yang biasanya terasa singkat, kini terasa begitu panjang. Setiap detik terasa seperti jam, setiap menit terasa seperti hari. Sesampainya di theater, Ria langsung disambut oleh para staf yang panik. "Shani sedang dirawat di ruang medis," ujar salah seorang staf. Ria berlari tergesa-gesa menuju ruang medis, jantungnya berdebar kencang. Di dalam ruangan, Shani terbaring lemah di ranjang. Wajahnya pucat, namun senyum tipis terukir di bibirnya. "Kak, kamu kenapa?" tanya Ria dengan suara bergetar. "Aku cuma keseleo kaki, Ria," jawab Shani dengan suara pelan. "Nggak apa-apa kok, bentar lagi juga sembuh." Ria lega mendengar penjelasan Shani. Namun, rasa khawatir masih menyelimuti hatinya. Ia tahu, Shani adalah sosok yang kuat dan tegar. Namun, melihat kakaknya terbaring lemah seperti ini, membuat Ria tak kuasa menahan air matanya. "Kamu harus istirahat, Kak," ujar Ria sambil mengusap air matanya. "Jangan terlalu memaksakan diri." Shani mengangguk lemah. "Iya, Ria. Makasih ya udah khawatir." Ria duduk di samping ranjang Shani, menemaninya hingga malam tiba. Ia bercerita tentang pekerjaannya di rumah sakit, tentang pasien-pasien yang ia tangani, tentang segala hal yang bisa menghibur Shani. Saat Shani tertidur lelap, Ria masih terjaga. Ia menatap wajah kakaknya yang tenang, dan berbisik pelan, "Aku selalu ada untukmu, Kak." Kejadian ini membuat Ria semakin menyadari betapa berharganya keluarga. Ia bersyukur karena Shani baik-baik saja, dan ia berjanji untuk selalu menjaga dan melindungi kakaknya. Pesan:** Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya keluarga dan kasih sayang. Meskipun terkadang kita sibuk dengan urusan masing-masing, kita harus selalu ingat untuk saling menjaga dan mendukung satu sama lain. Karena, keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya.