Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia di Masa Orde Lam
Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia di masa Orde Lama adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1963 hingga 1966. Konflik ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pembentukan Federasi Malaysia, klaim Singapura atas Kepulauan Riau, penggabungan Kalimantan Utara dengan Malaysia, dan dukungan Indonesia terhadap gerakan komunis. Pertama-tama, pembentukan Federasi Malaysia menjadi salah satu pemicu konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia. Pada tahun 1963, Malaya, Singapura, Sabah, dan Sarawak bergabung untuk membentuk Federasi Malaysia. Namun, Indonesia merasa bahwa pembentukan federasi ini melanggar prinsip dasar kemerdekaan dan kedaulatan negara-negara di kawasan tersebut. Sebagai tanggapan, Indonesia mengambil sikap keras dan mengadopsi kebijakan konfrontasi terhadap Malaysia. Selain itu, klaim Singapura atas Kepulauan Riau juga menjadi salah satu pemicu konflik antara Indonesia dan Malaysia. Singapura mengklaim bahwa Kepulauan Riau adalah bagian dari wilayahnya, yang kemudian menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. Indonesia menolak klaim Singapura tersebut dan menganggapnya sebagai upaya untuk memperluas wilayah kekuasaan Singapura. Penggabungan Kalimantan Utara dengan Malaysia juga menjadi faktor yang memperburuk hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Pada tahun 1963, Kalimantan Utara bergabung dengan Malaysia, meskipun Indonesia menganggapnya sebagai wilayah yang seharusnya menjadi bagian dari Indonesia. Indonesia merespon penggabungan ini dengan mengirim pasukan ke Kalimantan Utara dan melakukan serangan terhadap pasukan Malaysia. Selain faktor-faktor politik, dukungan Indonesia terhadap gerakan komunis juga memperburuk hubungan dengan Malaysia. Pada saat itu, Indonesia sedang menghadapi ancaman komunis di dalam negeri dan Malaysia dituduh mendukung gerakan komunis di Indonesia. Hal ini menyebabkan ketegangan antara kedua negara dan memperdalam konfrontasi yang terjadi. Dalam kesimpulan, konfrontasi Indonesia dengan Malaysia di masa Orde Lama dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pembentukan Federasi Malaysia, klaim Singapura atas Kepulauan Riau, penggabungan Kalimantan Utara dengan Malaysia, dan dukungan Indonesia terhadap gerakan komunis. Konflik ini memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan bilateral antara kedua negara dan mempengaruhi dinamika politik di kawasan tersebut.