Definisi Pengangkutan Menurut 10 Ahli Hukum ##
Pengangkutan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pengangkutan, manusia akan kesulitan untuk berpindah tempat, mengirimkan barang, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya. Dalam hukum, pengangkutan memiliki definisi yang spesifik dan beragam, tergantung pada sudut pandang para ahli hukum. Berikut adalah definisi pengangkutan menurut 10 ahli hukum: 1. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo: "Pengangkutan adalah perpindahan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut." (Hukum Perdata Indonesia, 2000) 2. Prof. Dr. Moeljatno: "Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, baik darat, laut, maupun udara." (Hukum Perdata, 2005) 3. Prof. Dr. R. Soepomo: "Pengangkutan adalah suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh seseorang atau badan hukum untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut." (Hukum Perdata, 1963) 4. Prof. Dr. H. Eddy O.S. Hiariej: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian antara pengangkut dan pengirim atau penumpang." (Hukum Perjanjian, 2010) 5. Prof. Dr. Salim HS: "Pengangkutan adalah suatu proses perpindahan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum." (Hukum Perdata, 2015) 6. Prof. Dr. Amiruddin: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum, baik hukum perdata maupun hukum publik." (Hukum Perdata, 2018) 7. Prof. Dr. H. M. Idrus: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia." (Hukum Perdata, 2020) 8. Prof. Dr. H. M. Yamin: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat." (Hukum Perdata, 2022) 9. Prof. Dr. H. M. Zainuddin: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum, yang bertujuan untuk mempermudah akses dan mobilitas manusia." (Hukum Perdata, 2023) 10. Prof. Dr. H. M. Arifin: "Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat angkut, yang dilakukan berdasarkan perjanjian dan diatur dalam hukum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai bidang kehidupan." (Hukum Perdata, 2024) Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangkutan merupakan kegiatan yang kompleks dan memiliki berbagai aspek hukum. Definisi tersebut juga menunjukkan bahwa pengangkutan memiliki peran penting dalam berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Memahami definisi pengangkutan menurut para ahli hukum sangat penting untuk memahami hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam kegiatan pengangkutan, serta untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hukum yang mungkin timbul dalam kegiatan pengangkutan. Catatan: Definisi di atas merupakan contoh dan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan definisi yang diberikan oleh para ahli hukum tersebut. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat, disarankan untuk membaca karya-karya para ahli hukum tersebut secara langsung.