Kewajiban Negara dalam Menjamin Kebebasan Beragama: Sebuah Refleksi atas Hak Asasi Manusia ##
Kewajiban negara untuk memberi warga negara kebebasan menjalankan agama merupakan prinsip fundamental dalam negara demokrasi. Hal ini bukan berarti negara membebaskan semua warga negara dari rutinitas pekerjaan untuk selalu melakukan ibadah (a). Justru, kewajiban negara terletak pada jaminan hak warga negara untuk menunaikan ajaran agama sesuai agama yang dianutnya (b). Konsep ini berakar pada hak asasi manusia yang universal. Setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agamanya tanpa paksaan atau diskriminasi. Negara berperan sebagai penjamin hak ini, memastikan bahwa setiap warga negara dapat menjalankan keyakinannya tanpa rasa takut atau terkekang. Namun, kebebasan beragama bukanlah kebebasan absolut. Negara memiliki kewajiban untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan agama agar tidak bertentangan dengan hukum dan ketertiban umum. Misalnya, negara dapat mengatur tempat ibadah, ritual keagamaan, dan penggunaan simbol keagamaan. Penting untuk diingat bahwa kebebasan beragama bukan hanya tentang kebebasan individu, tetapi juga tentang toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Negara memiliki peran penting dalam membangun dialog antar agama, mempromosikan toleransi, dan mencegah konflik antar agama. Dengan demikian, kewajiban negara dalam memberi warga negara kebebasan menjalankan agama merupakan wujud nyata dari penghargaan terhadap hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi. Negara harus memastikan bahwa setiap warga negara dapat menjalankan keyakinannya dengan bebas dan bertanggung jawab, serta membangun masyarakat yang toleran dan harmonis.