Analisis Kebahasaan dalam Teks Negosiasi
Dalam teks negosiasi yang diberikan, terdapat beberapa ciri kebahasaan yang dapat dianalisis. Pertama, terdapat penggunaan bahasa formal antara Mirah dan Wayan. Mereka saling menggunakan kata-kata seperti "Permisi", "Silakan", dan "Maaf" untuk menunjukkan sopan santun dalam berkomunikasi. Selain itu, terdapat penggunaan bahasa yang persuasif dalam teks negosiasi tersebut. Mirah mencoba untuk mempengaruhi Wayan agar menurunkan harga perabotan dengan menggunakan argumen seperti "terlalu mahal" dan "bagaimana kalau". Hal ini menunjukkan upaya Mirah untuk mencapai tujuannya dalam negosiasi. Selanjutnya, terdapat penggunaan bahasa yang informatif dalam teks negosiasi tersebut. Wayan menjelaskan kepada Mirah tentang bahan dan kualitas perabotan yang ditawarkan. Dia menggunakan kata-kata seperti "kayu jati asli" dan "dijamin awet" untuk memberikan informasi kepada Mirah tentang produk yang ditawarkan. Selain itu, terdapat penggunaan bahasa yang tegas dalam teks negosiasi tersebut. Wayan dengan tegas menolak tawaran Mirah yang lebih rendah dari harga yang ditetapkan. Dia menggunakan kata-kata seperti "tidak bisa" dan "harga tersebut termasuk kirim" untuk menegaskan keputusannya. Dalam keseluruhan teks negosiasi, terdapat penggunaan bahasa yang sopan, persuasif, informatif, dan tegas. Hal ini menunjukkan bahwa dalam negosiasi, penting untuk menggunakan bahasa yang tepat dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.