Menggunakan Obat dengan Bijak: Panduan untuk Masyarakat
Obat memiliki peran penting dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Terapi dengan obat, atau farmakoterapi, digunakan untuk pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit. Saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan obat sesuai dengan keluhan yang mereka alami. Namun, penting bagi kita untuk menggunakan obat dengan bijak dan bertanggung jawab. Pada saat ini, masyarakat cenderung memilih dan membeli obat secara mandiri, tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu. Hal ini dikenal sebagai self-medication atau pengobatan sendiri. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan obat-obatan tersebut dari toko obat, apotek, supermarket, hingga warung-warung. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan obat harus didasarkan pada petunjuk yang benar. Peraturan Pemerintah No. 917/MENKES/PER/X/1993 mengatur bahwa obat bebas (bertanda lingkaran hijau dengan garis hitam di sekelilingnya) dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter, bahkan tersedia di toko umum. Jika digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, obat bebas relatif aman dan dapat digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan yang non-kritis. Namun, obat bebas terbatas (bertanda lingkaran biru dengan garis hitam di sekelilingnya) hanya dapat dibeli di apotek, namun tetap dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada petunjuk penggunaannya terdapat tanda peringatan yang harus diperhatikan. Obat bebas terbatas juga dapat digunakan untuk self-medication, namun perlu perhatian khusus. Banyak pilihan obat yang tersedia di perusahaan-perusahaan farmasi besar. Pandemi Covid-19 telah membuat kita menyadari pentingnya obat-obatan. Produksi vaksin, vitamin, suplemen, peningkat kekebalan tubuh, dan pereda gejala penyakit telah mendorong industri farmasi untuk menghasilkan berbagai produk. Namun, penting bagi kita untuk memastikan bahwa obat yang kita konsumsi sudah terdaftar di Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Melihat keterangan "Sudah Terdaftar di BPOM" adalah syarat wajib saat memilih obat yang akan dikonsumsi. Sebelum membeli dan mengonsumsi obat, masyarakat harus memastikan bahwa obat tersebut sudah terdaftar di Badan POM. Selanjutnya, kita harus bijak dalam menggunakan obat. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah mengenali khasiat obat, indikasi (kondisi yang memperbolehkan minum obat), dosis, cara penggunaan, kontraindikasi (kondisi spesifik yang membuat pengobatan atau prosedur tidak boleh diberikan), tanda/gejala, efek samping, dan tanggal kedaluwarsa. Hal yang paling utama dalam pemilihan obat adalah dengan mengetahui untuk apa khasiat obat tersebut. Keluhan-keluhan umum seperti demam, batuk, atau mual dapat diatasi dengan obat-obatan yang ada. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda bahayanya lebih lanjut. Jika setelah mengonsumsi obat selama 3-5 hari tidak ada perubahan atau gejala menjadi lebih berat, segeralah mencari bantuan dari fasilitas layanan kesehatan terdekat. Selain itu, penting untuk memahami indikasi (kondisi yang memperbolehkan minum obat), dosis, dan cara menggunakan obat sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan atau brosur. Dengan menggunakan obat dengan bijak, kita dapat mengoptimalkan manfaatnya dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Mari kita menjadi masyarakat yang bertanggung jawab dalam menggunakan obat dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten saat membutuhkan.