Sejarah Alam Semesta: Masa Praaksara dan Perkembangan Kehidupan Purb
Alam sebagai tempat tinggal manusia memiliki sejarah yang panjang. Sejarah alam semesta sebagai tempat tinggal manusia sudah dimulai sejak masa praaksara. Masa praaksara merupakan masa ketika manusia belum mengenal aksara atau tulisan. Masa praaksara dapat dibagi berdasarkan umur lapisan bumi yang terbentuk selama periode tersebut. Pertama, kita memiliki zaman Arkeozoikum atau Azoikum. Arkeozoikum artinya masa kehidupan purba. Masa ini merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Pada masa ini, kehidupan purba mulai muncul. Namun, ciri-ciri kehidupan pada masa ini masih sangat sederhana dan belum berkembang sepenuhnya. Selanjutnya, kita memiliki zaman Paleozoikum. Zaman ini terbagi menjadi enam periode, yaitu periode Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Pada periode Kambrium, benua besar pertama, yaitu Gondwana, mulai muncul. Benua ini menjadi tempat bagi perkembangan kehidupan purba yang lebih kompleks. Selama periode-periode berikutnya, kehidupan purba terus berkembang dan beragam spesies baru muncul. Seiring berjalannya waktu, kehidupan purba mengalami perubahan yang signifikan. Spesies-spesies baru muncul dan spesies yang sudah ada mengalami evolusi. Perkembangan kehidupan purba ini menjadi landasan bagi kehidupan yang ada saat ini. Dalam kesimpulan, masa praaksara merupakan masa ketika manusia belum mengenal tulisan. Masa ini dapat dibagi berdasarkan umur lapisan bumi yang terbentuk selama periode tersebut. Zaman Arkeozoikum adalah masa kehidupan purba yang sederhana, sedangkan zaman Paleozoikum adalah masa perkembangan kehidupan purba yang lebih kompleks. Perkembangan kehidupan purba ini menjadi landasan bagi kehidupan yang ada saat ini.