Menelusuri Jejak Kebenaran dalam "9 dari Nadira" **
** Leila S. Chudori, melalui kumpulan cerpennya "9 dari Nadira", menghadirkan sebuah potret mendalam tentang perjalanan seorang perempuan bernama Nadira dalam mencari kebenaran dan ketenangan. Kisah Nadira, yang dikisahkan melalui sembilan cerpen yang saling terhubung, menjadi sebuah refleksi tentang bagaimana kehilangan dan trauma dapat membentuk seseorang. Nadira, yang kehilangan ibunya secara mendadak, harus berjuang menghadapi kenyataan pahit dan mencari makna di balik kepergian sang ibu. Kehilangan ini menjadi titik awal bagi Nadira untuk menelusuri jejak masa lalu, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menggerogoti hatinya. Melalui profesinya sebagai wartawan, Nadira dihadapkan pada berbagai realitas kehidupan yang penuh dengan ketidakadilan dan kebohongan. Ia harus berjuang untuk menemukan kebenaran di tengah tekanan dan manipulasi. Dalam cerpen "Tasbih" dan "Sebilah Pisau", Nadira digambarkan sebagai seorang wartawan yang gigih dalam mencari kebenaran, meskipun harus menghadapi risiko dan ancaman. Namun, pencarian kebenaran tidak hanya dilakukan di ranah profesional. Nadira juga harus berjuang untuk memahami dirinya sendiri, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang hubungannya dengan orang-orang terdekat, seperti suami dan anak-anaknya. Dalam cerpen "Ciuman Terpanjang" dan "Kirana", Nadira dihadapkan pada dilema dan konflik batin dalam menjalani perannya sebagai istri dan ibu. Perjalanan Nadira dalam mencari kebenaran dan ketenangan tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitarnya. Namun, melalui proses pencarian ini, Nadira menemukan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi kenyataan pahit dan menemukan makna dalam hidupnya. "9 dari Nadira" bukan hanya sekadar kumpulan cerpen, tetapi sebuah refleksi tentang kehidupan manusia yang penuh dengan kompleksitas dan misteri. Melalui kisah Nadira, Leila S. Chudori mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya mencari kebenaran, baik dalam diri sendiri maupun di dunia luar, serta bagaimana menghadapi kehilangan dan trauma dengan penuh keberanian dan ketabahan.