Pentingnya Menghargai Perbedaan dalam Lingkungan Sekolah
Dalam sebuah sekolah SMA, ada dua orang siswa yang berteman sejak kecil, yaitu Intan dan Adi. Intan adalah seorang siswi yang culun dan suka membaca buku, sedangkan Adi adalah seorang siswa yang sedikit feminin. Namun, mereka sering menjadi korban bully oleh Heti dan Dona, teman sekelas mereka. Suatu hari di kantin, Heti dan Dona datang menghampiri Intan dan Adi yang sedang duduk-duduk dan membaca buku. Heti mencoba memanggil Intan dengan nada tinggi, tetapi Intan tetap fokus pada buku yang sedang dibacanya. Dona pun ikut-ikutan memanggil Intan dengan nada tinggi, namun Intan tetap tidak mendengarkannya. Adi, teman Intan, mencoba memberi isyarat pada Intan agar mendengarkan panggilan Heti dan Dona. Akhirnya, Intan menyadari bahwa dia dipanggil oleh Heti dan Dona. Heti dan Dona mulai mengolok-olok Intan dengan menyebutnya culun dan bertanya apakah dia tuli atau budek. Intan dengan tenang menjawab bahwa dia tidak mendengar panggilan mereka karena sedang fokus membaca buku. Heti dan Dona terus memaksa Intan untuk mengerjakan tugas mereka. Namun, Intan dengan tegas mengingatkan bahwa guru sudah menyuruh setiap siswa mengerjakan tugas sendiri-sendiri. Heti dan Dona tidak terima dengan penolakan Intan dan terus memaksa. Intan akhirnya mengalah dan setuju untuk mengerjakan tugas mereka. Adi pun bertanya mengapa Intan begitu nurut pada Heti dan Dona. Intan menjawab bahwa dia tidak ingin ada masalah dan meminta Adi untuk tenang. Keesokan harinya, Heti dan Dona melihat Intan dan Adi.