Empat Golongan Pelaku/Dader Calam KUHP dan Contohny
Dalam KUHP, terdapat empat golongan pelaku/dader calam yang berbeda. Setiap golongan memiliki karakteristik dan contoh-contoh yang berbeda pula. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat golongan pelaku/dader calam KUHP beserta contoh-contohnya. 1. Golongan Pertama: Pelaku/Dader Calam yang Tidak Sadar Akan Tindakannya Golongan pertama pelaku/dader calam KUHP adalah mereka yang tidak sadar akan tindakan yang mereka lakukan. Mereka mungkin melakukan tindakan yang melanggar hukum tanpa menyadari konsekuensinya. Contoh dari golongan ini adalah seseorang yang secara tidak sengaja merusak properti orang lain saat bermain bola di dekatnya. 2. Golongan Kedua: Pelaku/Dader Calam yang Melakukan Tindakan dengan Niat Golongan kedua pelaku/dader calam KUHP adalah mereka yang dengan sengaja melakukan tindakan yang melanggar hukum. Mereka memiliki niat jahat dan sadar akan konsekuensi dari tindakan mereka. Contoh dari golongan ini adalah seseorang yang mencuri barang berharga dari rumah orang lain. 3. Golongan Ketiga: Pelaku/Dader Calam yang Melakukan Tindakan dalam Keadaan Terpaksa Golongan ketiga pelaku/dader calam KUHP adalah mereka yang melakukan tindakan yang melanggar hukum karena terpaksa. Mereka melakukan tindakan tersebut untuk melindungi diri sendiri atau orang lain dari bahaya yang lebih besar. Contoh dari golongan ini adalah seseorang yang membela diri dengan menggunakan kekerasan saat diserang oleh orang lain. 4. Golongan Keempat: Pelaku/Dader Calam yang Melakukan Tindakan dengan Motif Ekonomi Golongan keempat pelaku/dader calam KUHP adalah mereka yang melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan motif ekonomi. Mereka melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan keuntungan finansial atau materi. Contoh dari golongan ini adalah seseorang yang melakukan penipuan untuk mendapatkan uang dari orang lain. Dalam kesimpulan, empat golongan pelaku/dader calam KUHP adalah mereka yang tidak sadar akan tindakannya, mereka yang melakukan tindakan dengan niat jahat, mereka yang melakukan tindakan dalam keadaan terpaksa, dan mereka yang melakukan tindakan dengan motif ekonomi. Contoh-contoh yang telah disebutkan di atas adalah beberapa contoh yang dapat mewakili masing-masing golongan. Dalam memahami dan menangani kasus-kasus calam KUHP, penting untuk memahami karakteristik dan motif dari setiap golongan pelaku/dader tersebut.