Perjalanan Bangsa Inggris dan Belanda ke Indonesi
Bangsa Inggris Inggris merupakan salah satu negara maju di Eropa dengan pola perdagangan yang berbeda dengan pedagang Eropa lainnya. Perdagangan Inggris di Asia tidak diatur oleh pemerintah, melainkan oleh perusahaan-perusahaan swasta seperti Persekutuan Dagang EIC (East India Company). Meskipun Inggris tiba di kepulauan Nusantara, pengaruhnya tidak sebesar Belanda karena EIC terdesak oleh Belanda dan akhirnya mengalihkan fokusnya ke India dan Asia Timur. Kekuasaan Inggris di Indonesia akan dibahas lebih lanjut di bagian lain. Bangsa Belanda Pada tahun 1568-1648, terjadi perang selama 80 tahun antara Belanda dan Spanyol. Pemerintah Spanyol melarang kapal-kapal Belanda untuk berlayar dan berdagang di pelabuhan Lisabon. Namun, Belanda tidak mundur dalam menghadapi tantangan ini untuk mencapai Hindia Timur. Pada tahun 1595, seorang pelaut Belanda bernama Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Hindia Timur. Mereka berhasil melewati ujung selatan Afrika dan melanjutkan perjalanan ke arah timur melalui Samudra Hindia. Pada tahun 1596, Houtman tiba di Pelabuhan Banten melalui Selat Malaka. Mengapa Belanda tidak melewati Selat Malaka yang lebih ramai? Hal ini disebabkan oleh kekuasaan Portugis yang telah menguasai Selat Malaka dan mereka bermusuhan. Cornelis de Houtman menjadi pionir perusahaan-perusahaan dagang Belanda di Indonesia. Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian menjadi awal dari kekuasaan dan pengaruh Belanda di wilayah ini. Kesimpulan: Kedatangan bangsa Inggris dan Belanda ke Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah perdagangan dan kekuasaan di wilayah ini. Meskipun Inggris tidak memiliki pengaruh yang sebesar Belanda, kehadiran mereka tetap memberikan dampak signifikan. Perjalanan ekspedisi yang dilakukan oleh bangsa Inggris dan Belanda menunjukkan ketekunan dan keberanian mereka dalam menghadapi tantangan untuk mencapai Hindia Timur.