Perbedaan Penggunaan Kata 'Sekedar' dan 'Sekadar'
Bahasa Indonesia, seperti bahasa lainnya, memiliki banyak kata dan frasa yang seringkali membingungkan, terutama bagi penutur asing atau mereka yang sedang belajar bahasa. Salah satu contoh yang sering menimbulkan kebingungan adalah penggunaan kata 'sekedar' dan 'sekadar'. Meskipun kedua kata ini memiliki arti yang sama dan sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan penting dalam konteks penulisan yang benar dan baku.
Apa perbedaan antara 'sekedar' dan 'sekadar' dalam Bahasa Indonesia?
Dalam Bahasa Indonesia, 'sekedar' dan 'sekadar' memiliki arti yang sama, yaitu 'hanya' atau 'cuma'. Namun, dalam konteks penulisan yang benar dan baku, 'sekadar' adalah bentuk yang disarankan oleh Pusat Bahasa. 'Sekedar' sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau penulisan informal, tetapi dalam konteks formal dan penulisan akademik, 'sekadar' adalah pilihan yang lebih tepat.
Mengapa 'sekadar' lebih disarankan daripada 'sekedar'?
'Sekadar' lebih disarankan daripada 'sekedar' karena 'sekadar' adalah bentuk yang diakui oleh Pusat Bahasa dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Meskipun 'sekedar' sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, penggunaannya dalam penulisan formal dan akademik dianggap kurang tepat.
Apakah penggunaan 'sekedar' dalam penulisan formal salah?
Penggunaan 'sekedar' dalam penulisan formal tidaklah salah, tetapi kurang disarankan. Dalam konteks formal dan akademik, 'sekadar' adalah bentuk yang lebih disarankan. Meskipun demikian, penggunaan 'sekedar' masih dapat diterima dalam percakapan sehari-hari atau penulisan informal.
Bagaimana cara mengingat perbedaan antara 'sekedar' dan 'sekadar'?
Cara termudah untuk mengingat perbedaan antara 'sekedar' dan 'sekadar' adalah dengan mengingat bahwa 'sekadar' adalah bentuk yang lebih baku dan formal. Anda bisa mengingatnya dengan cara mengasosiasikan 'sekadar' dengan penulisan akademik atau formal, sementara 'sekedar' lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau penulisan informal.
Apakah ada contoh penggunaan 'sekadar' dan 'sekedar' dalam kalimat?
Ya, ada. Contoh penggunaan 'sekadar' dalam kalimat adalah: "Dia sekadar pekerja biasa di perusahaan tersebut." Sementara contoh penggunaan 'sekedar' dalam kalimat adalah: "Dia sekedar ingin tahu tentang rencana kita."
Dalam kesimpulannya, 'sekedar' dan 'sekadar' adalah dua kata dalam Bahasa Indonesia yang memiliki arti yang sama, tetapi penggunaannya berbeda tergantung pada konteks penulisan. 'Sekadar' adalah bentuk yang lebih disarankan untuk penulisan formal dan akademik, sementara 'sekedar' lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau penulisan informal. Meskipun penggunaan 'sekedar' dalam penulisan formal tidak salah, 'sekadar' adalah pilihan yang lebih tepat dan baku.