Surplus APBN di Jawa Timur Mencapai Rp68,11 Triliun pada Juli 2024
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah itu mengalami surplus Rp68,11 triliun pada Juli 2024, melebihi target surplus tahun ini sebesar Rp146,49 triliun. Surplus tersebut didorong oleh realisasi Pendapatan Negara yang mencapai Rp143,73 triliun atau 51,72% dari target tahun ini sebesar Rp277,79 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp75,61 triliun atau 56,6% dari pagu. Realisasi Pendapatan Negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp139,39 triliun atau 51,15% dari target, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp4,33 triliun yang merupakan 80,31% dari target Rp5,39 triliun. Penerimaan Perpajakan sendiri didominasi oleh PPN dan PPnBM yang menyumbang penerimaan sebesar 57,48% serta PPH Non Migas sebesar 41,81%. Sementara itu, realisasi Belanja Negara yang hingga Juli 2024 telah terserap Rp75,61 triliun atau 56,6% dari pagu Jawa Timur terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp27,95 triliun yang naik 16,65% secara tahunan. Belanja ini juga didukung oleh realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp47,66 triliun yang tumbuh mencapai 4,87% akibat ditopang oleh Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Desa, dan Insentif Fiskal. Realisasi DAU naik 17,42% (year-on-year/yoy) menjadi Rp26,3 triliun disebabkan peningkatan realisasi porsi DAU Block Grant, sedangkan realisasi DBH naik 6,09% (yoy) menjadi Rp5,5 triliun. Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Jatim Didyk Choiroel mengatakan bahwa surplus APBN di Jawa Timur sampai 31 Juli 2024 sebesar Rp68,11 triliun. Surplus tersebut didorong oleh realisasi Pendapatan Negara yang mencapai Rp143,73 triliun atau 51,72% dari target tahun ini sebesar Rp277,79 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp75,61 triliun atau 56,6% dari pagu. Realisasi Pendapatan Negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp139,39 triliun atau 51,15% dari target, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp4,33 triliun yang merupakan 80,31% dari target Rp5,39 triliun. Penerimaan Perpajakan sendiri didominasi oleh PPN dan PPnBM yang menyumbang penerimaan sebesar 57,48% serta PPH Non Migas sebesar 41,81%. Sementara itu, realisasi Belanja Negara yang hingga Juli 2024 telah terserap Rp75,61 triliun atau 56,6% dari pagu Jawa Timur terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp27,95 triliun yang naik 16,65% secara tahunan. Belanja ini juga didukung oleh realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp47,66 triliun yang tumbuh mencapai 4,87% akibat ditopang oleh Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Des dan Insentif Fiskal. Realisasi DAU naik 17,42% (year-on-year/yoy) menjadi Rp26,3 triliun disebabkan peningkatan realisasi porsi DAU Block Grant,