Konflik antara Masyarakat Adat Kinipan di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dengan PT Sawit Mandiri Lestari
Konflik antara Masyarakat Adat Kinipan di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dengan PT Sawit Mandiri Lestari telah menjadi perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian yang dilakukan oleh akademisi dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Husni Abdul Azis, Iskandar, dan Khaeru Anwar, yang terdokumentasikan dalam Jurnal Agama dan Sosial Humaniora tahun 2022, mengungkapkan bahwa masyarakat adat Kinipan di Lamandau, Kalimantan Tengah, telah menjadi korban kejahatan dan pelanggaran terhadap UUD 1945 Pasal 18B tentang pengakuan negara terhadap hukum adat dan hak-haknya. Dalam penelitian tersebut, Husni Abdul Azis dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa masyarakat adat Kinipan sering kali mengalami intimidasi dan kriminalisasi oleh pihak yang mengaku dari pemerintah dan perusahaan. Salah satu contoh kasus yang diungkapkan adalah intimidasi terhadap tokoh masyarakat adat Kinipan, Effendi Buhing, yang bahkan dijadikan tersangka atas perlawanan terhadap perluasan kebun sawit PT Sawit Mandiri Lestari. Husni Abdul Azis dan rekan-rekannya berpendapat bahwa pemerintah seharusnya bertanggung jawab dalam menyelesaikan konflik ini dan memihak kepada masyarakat adat, bukan pada kepentingan kelompok yang ingin melakukan investasi. Konflik ini juga menyebabkan penangkapan terhadap lima warga adat Kinipan, yaitu Riswan, Yefli Dalem Yusa (tetua adat), Muhammad Ridwan, dan Embang. Dalam proses penyelesaiannya, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Harriza Fitri, menyatakan bahwa tidak ada hutan adat yang legal di Desa Kinipan dan tidak ada warga Kinipan yang mengajukan penetapan hutan adat. Namun, pendapat ini tidak menunjukkan afirmasi terhadap pengakuan masyarakat adat Kinipan. Masyarakat adat Kinipan telah menggunakan hutan tersebut secara turun-temurun sebelum adanya PT Sawit Mandiri Lestari. Meskipun tidak memiliki legalitas, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat adat Kinipan telah lama berada di sana. Keputusan Kepala Desa Kinipan No. [nomor] menjadi dasar bagi masyarakat adat Kinipan dalam mengklaim hak-hak mereka. Konflik antara Masyarakat Adat Kinipan di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah dengan PT Sawit Mandiri Lestari merupakan isu yang kompleks dan membutuhkan penyelesaian yang adil dan berkelanjutan. Penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan terkait penggunaan lahan.