Investigasi Kecelakaan dan Peranan Faktor Manusi
Investigasi kecelakaan merupakan langkah penting dalam memahami penyebab dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Dalam proses ini, peranan faktor manusia menjadi aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Meskipun sering kali manusia dianggap sebagai penyebab utama kecelakaan, namun melalui pandangan yang lebih luas, dapat diketahui bahwa kesalahan manusia merupakan gejala dari masalah yang lebih dalam. Dalam melakukan investigasi kecelakaan, terdapat beberapa teknik analisis yang dapat digunakan. Salah satunya adalah Hierarchical Task Analysis (HTA), yang digunakan untuk menggambarkan dan menginterpretasi tugas yang sedang dianalisis. Teknik ini memberikan gambaran tentang proses kognitif yang terlibat dalam tugas tersebut. Selain itu, Tabular Task Analysis juga dapat digunakan untuk merepresentasikan proses tugas secara terstruktur dalam bentuk tabel. Selain teknik analisis tugas, teknik lain yang dapat digunakan dalam investigasi kecelakaan adalah Critical Decision Method (CDM). Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi proses pengambilan keputusan kritis yang tidak dapat diamati secara langsung. Selain itu, teknik Charting juga dapat digunakan untuk merepresentasikan tugas secara visual menggunakan grafis seperti Process Charts atau Event Tree Analysis. Selanjutnya, dalam investigasi kecelakaan, penting untuk mengidentifikasi potensi kesalahan manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sistem yang sedang dianalisis. Teknik seperti Human Error HAZOP atau Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan analisis terhadap potensi kesalahan manusia. Selain itu, penilaian beban kerja mental juga merupakan aspek penting dalam investigasi kecelakaan. Teknik ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat permintaan yang diberikan dalam tugas. Primary/Secondary Task Performance Measures dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan penilaian ini. Dalam melakukan investigasi kecelakaan, peranan faktor manusia juga harus memperhatikan prinsip untuk memunculkan dan memelihara keselamatan secara aktif. Hal ini melibatkan pencarian kebenaran dan perbaikan berdasarkan fakta yang ditemukan. Investigasi kecelakaan juga harus melibatkan alat, sistem, dan lingkungan yang ada pada individu pekerja, bukan hanya fokus pada individu itu sendiri. Beberapa alat yang dapat digunakan dalam investigasi kecelakaan adalah Human Factor Analysis Classification System (HFACS) dan Swiss Cheese Model. HFACS digunakan untuk mengklasifikasikan faktor-faktor manusia yang berkontribusi terhadap kecelakaan, sedangkan Swiss Cheese Model menggambarkan bagaimana kesalahan manusia dapat terjadi melalui serangkaian kegagalan sistem. Dalam melakukan investigasi kecelakaan, penting untuk melibatkan semua pihak dengan cara yang terbuka, adil, dan selalu berusaha mencari perbaikan. Memahami tujuan dan ruang lingkup program investigasi insiden juga menjadi hal yang penting. Selain itu, penggunaan skema klasifikasi database yang mendukung tujuan investigasi insiden, serta penggunaan cara yang mudah dan sederhana saat memasukkan data, juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan investigasi kecelakaan. Dalam kesimpulan, investigasi kecelakaan dan peranan faktor manusia merupakan langkah penting dalam memahami penyebab kecelakaan dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Melalui teknik analisis tugas, identifikasi kesalahan manusia, penilaian beban kerja mental, dan penggunaan alat-alat seperti HFACS dan Swiss Cheese Model, investigasi kecelakaan dapat menghasilkan solusi dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.