Membangun Laboratorium Wahana Tirta Orchid untuk Memperbanyak Tanaman Anggrek Bulan
Tanaman hias, terutama tanaman anggrek, semakin populer di kalangan masyarakat saat ini. Namun, anggrek bulan, salah satu jenis anggrek yang langka, semakin sulit ditemukan. Melihat peluang ini, Anggayuh Pramana Putra, seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung, memutuskan untuk membangun Laboratorium Wahana Tirta Orchid sebagai tempat memperbanyak tanaman anggrek bulan melalui teknik kultur jaringan. Laboratorium ini memiliki luas 400 meter persegi dan merupakan laboratorium terbesar di Lampung. Di dalam laboratorium ini, terdapat 6 laminar yang digunakan untuk memperbanyak benih anggrek. Melalui metode kultur jaringan, ribuan benih anggrek dapat diperoleh dalam satu botol media perbanyakan. Anggayuh Pramana Putra, pemilik Laboratorium Wahana Tirta Orchid, menjelaskan bahwa ia tertarik membudi daya anggrek bulan karena menilai keberadaannya yang langka di pasaran. Selain itu, di Lampung sendiri belum ada budi daya anggrek melalui kultur jaringan. Sebelum membuka laboratorium ini, Anggayuh melakukan riset di Bogor. Hasil riset tersebut menjadi dasar keputusannya untuk membangun Laboratorium Wahana Tirta Orchid. Laboratorium ini berada di dalam taman Wahana Tirta dan benih anggrek yang diperbanyak akan ditempatkan di dalam green house untuk masa pembesaran selama 3 bulan. Setelah itu, tanaman anggrek akan dibawa ke Bogor dengan suhu dingin agar dapat berbunga. Selain anggrek bulan, Laboratorium Wahana Tirta Orchid juga memperbanyak benih tanaman lain seperti bunga aglonema, jambu, avokad, macadamia, pisang cayendish, pisang kepok, dan porang. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan dapat meningkatkan populasi tanaman anggrek bulan dan tanaman hias lainnya yang langka, serta memberikan kontribusi positif dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Dengan adanya Laboratorium Wahana Tirta Orchid, Anggayuh Pramana Putra telah memberikan kontribusi nyata dalam memperbanyak tanaman anggrek bulan dan tanaman hias langka lainnya. Melalui teknik kultur jaringan, ribuan benih anggrek dapat diperoleh dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini tidak hanya menguntungkan bagi pasar tanaman hias, tetapi juga dalam pelestarian keanekaragaman hayati.