Menghitung Rekening Listrik Bulanan Rumah Pak Budi
Pada artikel ini, kita akan menghitung rekening listrik bulanan rumah Pak Budi berdasarkan penggunaan peralatan listrik yang ada di rumahnya. Rumah Pak Budi menggunakan beberapa peralatan listrik, termasuk lampu, pompa air, dan setrika. Kita akan melihat berapa banyak listrik yang dikonsumsi oleh setiap peralatan dan menghitung total biaya yang harus dibayar oleh Pak Budi. Pertama, mari kita lihat penggunaan lampu di rumah Pak Budi. Rumah ini memiliki 3 lampu dengan daya 20 W dan 3 lampu dengan daya 40 W. Semua lampu ini digunakan selama 12 jam setiap hari. Untuk menghitung total daya yang dikonsumsi oleh lampu, kita dapat menggunakan rumus: Total daya = (jumlah lampu dengan daya 20 W × daya 20 W) + (jumlah lampu dengan daya 40 W × daya 40 W) Total daya = (3 × 20 W) + (3 × 40 W) = 60 W + 120 W = 180 W Selanjutnya, mari kita lihat penggunaan pompa air. Pompa air ini memiliki daya 250 W dan digunakan selama 4 jam setiap hari. Untuk menghitung total daya yang dikonsumsi oleh pompa air, kita dapat menggunakan rumus: Total daya = jumlah pompa air × daya pompa air Total daya = 1 × 250 W = 250 W Terakhir, mari kita lihat penggunaan setrika. Setrika ini memiliki daya 300 W dan digunakan selama 2 jam setiap hari. Untuk menghitung total daya yang dikonsumsi oleh setrika, kita dapat menggunakan rumus: Total daya = jumlah setrika × daya setrika Total daya = 1 × 300 W = 300 W Sekarang kita memiliki total daya yang dikonsumsi oleh semua peralatan listrik di rumah Pak Budi. Untuk menghitung biaya listrik bulanan, kita perlu mengubah daya menjadi kilowatt-hour (kWh) dan mengalikannya dengan tarif listrik. Total daya dalam kWh = total daya dalam watt ÷ 1000 Total daya dalam kWh = (180 W + 250 W + 300 W) ÷ 1000 = 730 W ÷ 1000 = 0,73 kWh Biaya listrik bulanan = total daya dalam kWh × tarif listrik Biaya listrik bulanan = 0,73 kWh × Rp 600,00/kWh = Rp 438,00 Jadi, rekening listrik yang harus dibayar oleh Pak Budi selama 1 bulan (30 hari) adalah Rp 438,00.