Persiapan Yesus Sebelum Melaksanakan Tugas Mewartakan Kerajaan
Sebelum Yesus memulai tugasnya untuk mewartakan Kerajaan Allah, ada beberapa persiapan yang dia lakukan. Persiapan ini melibatkan perjalanan ke Bait Allah, perayaan hari raya Pondok Daun, pemilihan dan pengutusan kedua belas rasul, serta pengajaran tentang cara berdoa yang baik dan benar kepada para muridnya. Pertama, Yesus pergi ke Bait Allah dan mendengarkan Kitab Suci dijelaskan oleh kaum alim ulama. Dalam Lukas 2:41-52, kita melihat Yesus pergi ke Bait Allah pada usia dua belas tahun. Dia mendengarkan dan bertanya kepada para alim ulama tentang Kitab Suci. Ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki keinginan yang kuat untuk memahami dan mempelajari Firman Allah sebelum memulai tugasnya. Selanjutnya, Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Pondok Daun, sebuah perayaan agama Yahudi. Dalam Yohanes 7:1-13, kita melihat Yesus pergi ke Yerusalem dengan diam-diam untuk menghindari konfrontasi dengan orang-orang yang ingin membunuhnya. Meskipun ada risiko yang terlibat, Yesus tetap melaksanakan perayaan ini sebagai bagian dari persiapan untuk tugasnya yang akan datang. Kemudian, Yesus memilih dan mengutus kedua belas rasul untuk mewartakan Injil. Dalam Markus 6:6-13, kita melihat Yesus memberikan kuasa kepada kedua belas rasul untuk mengusir roh jahat, menyembuhkan orang sakit, dan memberitakan Kerajaan Allah. Ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya melakukan tugas ini sendirian, tetapi juga melibatkan orang lain dalam pekerjaan-Nya. Terakhir, Yesus mengajari para muridnya tentang cara berdoa yang baik dan benar. Dalam Matius 6:5-15, Yesus memberikan ajaran tentang doa kepada para muridnya. Dia mengajarkan mereka untuk berdoa dengan tulus dan tidak memperlihatkan diri kepada orang lain. Ini menunjukkan bahwa Yesus ingin para muridnya memiliki hubungan yang kuat dengan Allah melalui doa. Dalam persiapan Yesus sebelum melaksanakan tugas mewartakan Kerajaan, kita melihat betapa pentingnya pemahaman Firman Allah, ketaatan terhadap perintah agama, melibatkan orang lain dalam pelayanan, dan memiliki hubungan yang kuat dengan Allah melalui doa. Semua ini adalah bagian dari persiapan yang Yesus lakukan untuk memastikan bahwa tugas-Nya dilakukan dengan baik dan efektif. Dengan melakukan persiapan ini, Yesus menunjukkan kepada kita pentingnya mempersiapkan diri sebelum melaksanakan tugas yang diberikan oleh Allah. Kita juga dapat belajar dari-Nya untuk memahami Firman Allah, taat kepada perintah-Nya, melibatkan orang lain dalam pelayanan, dan memiliki hubungan yang kuat dengan Allah melalui doa. Dengan melakukan ini, kita dapat menjadi pelayan yang efektif dalam mewartakan Kerajaan Allah.