Mengenal Lebih Dekat Sistem Pasaran Jawa: Pon, Wage, Kliwon, dan Legi
Pada awalnya, kita mungkin merasa bingung dengan sistem kalender Jawa yang unik dan berbeda dari kalender Gregorian yang kita gunakan sehari-hari. Namun, dengan pemahaman yang lebih mendalam, kita akan menemukan bahwa sistem pasaran Jawa, yang mencakup Pon, Wage, Kliwon, dan Legi, memiliki kekayaan budaya dan filosofi yang mendalam. Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih lanjut tentang sistem pasaran Jawa ini. <br/ > <br/ >#### Mengenal Sistem Pasaran Jawa <br/ > <br/ >Sistem pasaran Jawa adalah sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Sistem ini terdiri dari lima hari pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Setiap hari pasaran memiliki karakteristik dan makna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Jawa. <br/ > <br/ >#### Filosofi Hari Pasaran: Pon, Wage, Kliwon, dan Legi <br/ > <br/ >Pon, Wage, Kliwon, dan Legi bukan hanya sekedar nama hari dalam sistem pasaran Jawa. Mereka memiliki filosofi dan makna yang mendalam. Pon berasal dari kata "mapan" yang berarti stabil atau tetap. Wage berasal dari kata "wage" yang berarti mencari atau mencari. Kliwon berasal dari kata "keluwon" yang berarti sempurna atau utuh. Sementara itu, Legi berasal dari kata "legi" yang berarti manis atau menyenangkan. <br/ > <br/ >#### Pengaruh Sistem Pasaran Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari <br/ > <br/ >Sistem pasaran Jawa memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Misalnya, hari-hari tertentu dianggap baik atau buruk untuk melakukan aktivitas tertentu. Pon dan Wage sering dianggap sebagai hari yang baik untuk memulai usaha atau proyek baru. Sementara itu, Kliwon dan Legi dianggap sebagai hari yang baik untuk melakukan ritual atau upacara keagamaan. <br/ > <br/ >#### Sistem Pasaran Jawa dan Astrologi Jawa <br/ > <br/ >Sistem pasaran Jawa juga erat kaitannya dengan astrologi Jawa. Setiap hari pasaran dikaitkan dengan elemen alam dan planet tertentu. Misalnya, Pon dikaitkan dengan planet Mars dan elemen api, sementara Wage dikaitkan dengan planet Merkurius dan elemen air. Kliwon dikaitkan dengan planet Jupiter dan elemen tanah, sementara Legi dikaitkan dengan planet Venus dan elemen udara. <br/ > <br/ >Dengan memahami sistem pasaran Jawa, kita dapat menghargai kekayaan dan keunikan budaya Jawa. Sistem ini bukan hanya tentang penanggalan, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat Jawa melihat dunia dan alam semesta. Dengan demikian, sistem pasaran Jawa adalah bagian integral dari warisan budaya Jawa yang patut kita hargai dan lestarikan.