Akhlak Mulia: Pondasi Kehidupan yang Bermakna **
** Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saudara-saudara sekalian, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah. Hari ini, mari kita renungkan bersama tentang akhlak mulia, sebuah pondasi yang kokoh bagi kehidupan yang bermakna. Akhlak mulia bukan sekadar aturan atau norma, melainkan cerminan hati yang bersih dan jiwa yang terpuji. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu." (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini menegaskan bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh harta, keturunan, atau jabatan, melainkan oleh ketakwaannya kepada Allah SWT. Ketakwaan inilah yang melahirkan akhlak mulia. Akhlak mulia memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Ia menjadi penuntun dalam berinteraksi dengan sesama, membangun hubungan yang harmonis, dan menciptakan lingkungan yang damai. Orang yang berakhlak mulia akan selalu bersikap jujur, amanah, adil, dan penuh kasih sayang. Ia akan menghormati orang lain, baik yang lebih tua maupun yang lebih muda, dan selalu berusaha untuk bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Namun, dalam realitasnya, kita seringkali terjebak dalam egoisme dan kesombongan. Kita mudah tersinggung, sulit memaafkan, dan cenderung mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa akhlak mulia masih menjadi tantangan bagi kita. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama berusaha untuk menumbuhkan akhlak mulia dalam diri kita. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti bersikap sopan santun, menjaga lisan, dan menebarkan kebaikan kepada orang lain. Ingatlah bahwa akhlak mulia adalah investasi yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Saudara-saudara sekalian, mari kita jadikan khutbah ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan meningkatkan akhlak kita. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang berakhlak mulia. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.