Pemboikotan dan Perlawanan dalam Dakwah Nabi Muhammad Saw.
Pada tahun ke-6 kenabian, terjadi pemboikotan yang dilakukan oleh kafir Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthalits. Pemboikotan ini merupakan salah satu upaya kaum kafir Quraisy dalam menghalangi dakwah Nabi Muhammad Saw. Selain pemboikotan, mereka juga melakukan siksaan terhadap para pengikut Nabi Muhammad Saw. Pada tahun ke-7 kenabian, Rasulullah Saw. mengalami kejadian yang disebut 'amul huzni, yang artinya tahun kesedihan. Pada tahun ini, Rasulullah Saw. ditinggal pergi oleh paman dan istrinya secara bersamaan. Hal ini merupakan ujian yang berat bagi Rasulullah Saw., namun beliau tetap tabah dan tegar menghadapinya. Rasulullah Saw. diutus oleh Allah Swt. sebagai daityan ilallah, yang artinya pemberi peringatan, bagi seluruh umat manusia. Beliau adalah cahaya yang menerangi dan menyeru kepada agama Allah Swt. Dakwah Rasulullah Saw. tidak hanya ditujukan kepada umat Muslim, tetapi juga kepada seluruh umat manusia. Kecerdasan Rasulullah Saw. melebihi kecerdasan orang lain. Beliau mampu menerima wahyu Allah Swt. sebanyak 30 juz dan menyampaikannya dengan baik kepada umat. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw. memiliki sifat tablig dan amanah. Selama dakwahnya, Rasulullah Saw. juga menghadapi perlawanan dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan ajaran Islam. Salah satu contohnya adalah perlawanan yang dilakukan oleh kafir Quraisy. Mereka melakukan pemboikotan, siksaan, dan berusaha menghalangi dakwah Nabi Muhammad Saw. Namun, Rasulullah Saw. tetap teguh dalam menyebarkan ajaran Islam. Selain itu, Rasulullah Saw. juga melakukan upaya kerja sama dan silaturahmi dengan berbagai pihak. Beliau menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak yang menerima dakwahnya, seperti Raja Najasyi dari Habasyah. Raja Najasyi dikenal sebagai seorang yang adil, bijaksana, dan baik. Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Muhammad Saw. juga meminta kaum muslimin untuk hijrah ke Habasyah. Hijrah ini dilakukan dua kali, dan dipimpin oleh orang-orang yang dipercaya oleh Rasulullah Saw. Dalam surah Al-Hijr ayat 94, Allah Swt. menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Rasulullah Saw. dalam menyebarkan ajaran Islam dan memberikan rahmat kepada seluruh umat manusia. Dengan segala perlawanan dan ujian yang dihadapi, Rasulullah Saw. tetap teguh dalam menyebarkan ajaran Islam. Beliau adalah teladan bagi umat Muslim dalam menghadapi tantangan dan perlawanan dalam berdakwah.