Peran Nelayan dalam Kegiatan Pelelangan Ikan di Kawasan Pesisir Kalibaru, Jakarta Utar
Kawasan pesisir Kalibaru, Jakarta Utara, merupakan tempat tinggal bagi sejumlah besar penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, buruh harian, atau pembuat ikan asin. Nelayan-nelayan ini melakukan pencarian ikan di Laut Jawa selama 7-10 hari sebelum membawanya ke tempat pelelangan ikan. Di sana, mereka melayani para pembeli dan menawar harga jual ikan dalam proses pelelangan. Peran nelayan dalam kegiatan pelelangan ikan sangat vital, karena mereka berperan sebagai produsen ikan yang ditawarkan dalam pelelangan. Mereka juga berperan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem laut dengan menjaga agar hasil tangkapan ikan tetap berkelanjutan. Kegiatan ekonomi masyarakat daerah pantai, seperti Kalibaru, dapat ditunjukkan oleh nomor 4, yaitu pasar terapung. Pasar terapung menjadi salah satu simbol kegiatan ekonomi masyarakat daerah pantai, di mana para nelayan dan pedagang dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli hasil tangkapan laut. Dari ilustrasi pembangunan Jalan Raya Pos oleh Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1809, bentuk penindasan zaman penjajahan Belanda di Indonesia dapat dilihat dari pengerahan pekerja pribumi untuk membangun infrastruktur tanpa mendapatkan imbalan yang layak. Hal ini mencerminkan eksploitasi tenaga kerja lokal oleh pemerintah kolonial Belanda.