Dampak Peningkatan Permintaan Terhadap Pasar Telur di Desa Makmur **
1. Keseimbangan Harga Sebelum Peningkatan Permintaan a. Kurva permintaan dan penawaran sebelum peningkatan permintaan dapat digambarkan sebagai berikut: * Kurva Permintaan: Kurva permintaan memiliki kemiringan negatif, menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, semakin sedikit jumlah telur yang diminta. * Kurva Penawaran: Kurva penawaran memiliki kemiringan positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah telur yang ditawarkan. b. Harga keseimbangan terjadi ketika jumlah telur yang diminta sama dengan jumlah telur yang ditawarkan. Berdasarkan data awal, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp2.000 per butir. c. Pada harga keseimbangan Rp2.000 per butir, jumlah telur yang diminta dan ditawarkan adalah 15.000 butir. 2. Perubahan Permintaan Setelah Peningkatan Permintaan a. Setelah terjadi peningkatan permintaan, kurva permintaan bergeser ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap harga, jumlah telur yang diminta lebih banyak dibandingkan sebelumnya. b. Setelah peningkatan permintaan, pada harga Rp2.000 per butir, jumlah telur yang diminta menjadi 18.000 butir. Ini menunjukkan peningkatan permintaan sebesar 3.000 butir. c. Keseimbangan baru terjadi pada harga Rp2.500 per butir, dengan jumlah telur yang diminta dan ditawarkan sebesar 15.000 butir. 3. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Peningkatan Permintaan a. Pada harga Rp2.500 per butir, jumlah telur yang diminta sebelum peningkatan permintaan adalah 12.000 butir, sedangkan setelah peningkatan permintaan menjadi 15.000 butir. Perbedaannya adalah 3.000 butir. b. Peningkatan permintaan telur di Desa Makmur disebabkan oleh banyaknya acara keluarga yang membutuhkan telur sebagai bahan utama. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan telur dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti musim dan kebiasaan masyarakat. Kesimpulan:** Peningkatan permintaan telur di Desa Makmur menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke kanan, sehingga harga keseimbangan dan jumlah telur yang diperdagangkan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar telur sangat responsif terhadap perubahan permintaan. Peningkatan permintaan dapat memberikan dampak positif bagi para peternak telur, karena mereka dapat menjual telur dengan harga yang lebih tinggi. Namun, peningkatan permintaan juga dapat menyebabkan kesulitan bagi konsumen, karena mereka harus membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan telur.