Mengatasi Kemarau Panjang di Desa Sinduharjo
Kemarau panjang telah melanda Desa Sinduharjo, menyebabkan kekeringan yang parah. Tanah menjadi retak dan kering, sementara sumur-sumur air telah mengering. Warga desa merasa khawatir dan tidak dapat bekerja di sawah atau ladang. Mereka hanya bisa berkumpul di pinggir jalan atau rumah tetangga untuk berbincang-bincang. Situasi ini sangat mengkhawatirkan bagi Pak RT, pemimpin warga desa. Pada suatu malam, Pak RT mendapat mimpi yang mengarahkannya ke arah utara. Meskipun ragu, Pak RT memutuskan untuk mengikuti petunjuk tersebut. Keesokan harinya, saat warga desa masih tertidur, Pak RT memulai perjalanan menuju sungai yang berada di luar desa. Perjalanan Pak RT menuju sungai tidaklah mudah. Karena kemarau yang panjang, sungai tersebut juga mengalami kekeringan. Namun, Pak RT tidak menyerah dan terus berjalan. Setelah beberapa jam, dia menemukan sebuah mata air yang masih mengalir. Mata air ini ternyata berasal dari Pegunungan Merbabu di utara desa. Pak RT segera kembali ke Desa Sinduharjo dan memberitahu warga tentang penemuan mata air tersebut. Warga desa sangat bersyukur dan berharap bahwa mata air ini dapat membantu mengatasi kekeringan yang mereka alami. Mereka bersama-sama bekerja untuk mengalirkan air dari mata air ke sumur-sumur yang telah kering. Dengan adanya mata air baru ini, warga desa dapat kembali bekerja di sawah dan ladang. Mereka merasa lega dan berterima kasih kepada Pak RT atas usahanya. Kemarau panjang yang mereka alami menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk lebih menjaga dan mengelola sumber air di desa mereka. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dan ketekunan dalam menghadapi tantangan alam. Meskipun kemarau panjang dapat menjadi situasi yang sulit, dengan usaha dan tekad yang kuat, kita dapat menemukan solusi yang tepat.