Literasi Dasar dan Nilai-nilai Sosial dalam Masyarakat Indonesi
Literasi dasar adalah kemampuan menggunakan core skill untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh kecakapan literasi dasar yang penting bagi setiap individu adalah literasi membaca, numerasi, berpikir kritis, literasi finansial, dan literasi budaya dan bermasyarakat. Dalam konteks literasi membaca, individu harus mampu memahami dan menganalisis teks-teks yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Literasi membaca juga melibatkan kemampuan untuk menafsirkan informasi yang ditemukan dalam berbagai format, seperti buku, artikel, dan media sosial. Selain itu, numerasi juga merupakan kecakapan literasi dasar yang penting. Kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka-angka dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dalam mengambil keputusan yang tepat, seperti dalam hal keuangan pribadi atau dalam mengelola bisnis. Berpikir kritis juga merupakan kecakapan literasi dasar yang penting, karena individu harus mampu menganalisis informasi yang mereka terima dan membuat keputusan yang rasional. Selain kecakapan literasi dasar, nilai-nilai sosial juga sangat penting dalam masyarakat Indonesia. Salah satu pokok pemikiran Soepomo yang mengandung makna bahwa setiap manusia dalam pergaulan sosial memiliki kewajiban hidup (dharma) sendiri menurut kodrat alamnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Prinsip kesejahteraan sosial oleh Soekarno juga dikaitkan dengan prinsip keadilan. Prinsip ini menekankan pentingnya adanya keadilan dalam memenuhi kebutuhan dasar setiap individu dalam masyarakat. Dalam konteks ini, keadilan sosial menjadi landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Namun, dalam era informasi yang semakin maju, masyarakat sering kali terpapar oleh informasi palsu atau hoaks. Hal ini menyebabkan masyarakat berpikir bahwa informasi tersebut merupakan suatu kebenaran. Oleh karena itu, literasi informasi juga menjadi kecakapan literasi dasar yang penting dalam menghadapi tantangan informasi palsu. Selain kecakapan literasi dasar, bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang religius. Spiritualitas tinggi merupakan salah satu kekayaan tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai keagamaan dan kerukunan antarumat beragama menjadi landasan dalam membangun harmoni sosial dalam masyarakat. Dalam konteks ini, mapalus merupakan konteks kerukunan antarumat beragama dan sosial yang mengakar dalam budaya lokal masyarakat. Mapalus merupakan wujud dari kearifan lokal yang menghargai perbedaan dan mempromosikan kerukunan antarumat beragama. Dalam kesimpulan, literasi dasar dan nilai-nilai sosial memainkan peran penting dalam masyarakat Indonesia. Kecakapan literasi dasar seperti literasi membaca, numerasi, dan berpikir kritis membantu individu dalam menghadapi tantangan informasi yang semakin kompleks. Selain itu, nilai-nilai sosial seperti kewajiban hidup (dharma), keadilan, dan kerukunan antarumat beragama juga menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif.