Ciri-ciri Utama dalam Mobilitas Horizontal
<br/ >Mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. Mobilitas ini dapat terjadi secara vertikal, yaitu perpindahan dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Namun, ada juga mobilitas horizontal, di mana individu atau kelompok berpindah ke posisi sosial yang sejajar dengan posisi mereka saat ini. <br/ > <br/ >Dalam mobilitas horizontal, ada beberapa ciri utama yang dapat dikenali. Pertama, lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan. Artinya, individu atau kelompok tetap berada pada lapisan sosial yang sama setelah melakukan perpindahan. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan tetap menjadi karyawan setelah pindah ke perusahaan lain. <br/ > <br/ >Kedua, mobilitas horizontal dilakukan secara terpaksa. Ini berarti bahwa perpindahan tersebut bukanlah pilihan sukarela, tetapi dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti pemutusan hubungan kerja atau perubahan struktur organisasi. Contohnya, ketika sebuah perusahaan mengalami pemutusan hubungan kerja massal, karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka mungkin terpaksa mencari pekerjaan di perusahaan lain dengan posisi yang sejajar. <br/ > <br/ >Selanjutnya, perpindahan dalam mobilitas horizontal umumnya terjadi antara bidang atau sektor yang sejajar. Misalnya, seseorang yang bekerja di bidang pemasaran di suatu perusahaan mungkin pindah ke perusahaan lain yang juga bergerak di bidang pemasaran. Hal ini berbeda dengan mobilitas vertikal, di mana perpindahan dapat terjadi antara bidang yang berbeda, misalnya dari bidang pemasaran ke bidang keuangan. <br/ > <br/ >Terakhir, mobilitas horizontal dapat menimbulkan pengaruh terhadap status sosial seseorang. Meskipun individu atau kelompok tetap berada pada lapisan sosial yang sama, perpindahan tersebut dapat mempengaruhi tinggi rendahnya status kedudukan sosial mereka. Sebagai contoh, seseorang yang pindah ke perusahaan lain dengan posisi yang lebih tinggi dapat meningkatkan status sosial mereka, sedangkan seseorang yang pindah ke perusahaan lain dengan posisi yang lebih rendah mungkin mengalami penurunan status sosial. <br/ > <br/ >Dalam kesimpulan, mobilitas horizontal memiliki ciri-ciri utama yang membedakannya dari mobilitas vertikal. Lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan, perpindahan dilakukan secara terpaksa, umumnya terjadi antara bidang yang sejajar, dan dapat menimbulkan pengaruh terhadap status sosial seseorang. Memahami ciri-ciri ini penting untuk memahami dinamika mobilitas sosial dalam masyarakat kita.