Si Tupai Cerdik dan Buah Apel Emas **
** Di tengah rimbunnya hutan hijau, hiduplah seekor tupai bernama Pipit. Pipit terkenal dengan kecerdikannya dan kelincahannya dalam melompat dari dahan ke dahan. Suatu hari, Pipit mendengar kabar tentang sebuah pohon apel ajaib yang tumbuh di ujung hutan. Konon, pohon itu menghasilkan buah apel emas yang memiliki kekuatan magis. Pipit penasaran dan bertekad untuk menemukan pohon itu. Perjalanan Pipit tidak mudah. Ia harus melewati sungai yang deras, hutan belantara yang gelap, dan medan yang terjal. Namun, Pipit tidak menyerah. Ia menggunakan kecerdikannya untuk mengatasi setiap rintangan. Ia melompat dari batu ke batu di sungai, menggunakan ranting pohon sebagai jembatan, dan bersembunyi di balik semak belukar untuk menghindari bahaya. Akhirnya, Pipit sampai di ujung hutan. Di sana, berdirilah pohon apel emas yang megah. Buah-buahnya berkilauan seperti emas murni, memancarkan cahaya yang mempesona. Pipit terpesona. Ia ingin sekali mencicipi buah apel itu, namun ia tahu bahwa pohon itu dijaga oleh seekor beruang besar dan garang. Pipit berpikir keras. Ia tidak mungkin mengalahkan beruang dengan kekuatan fisik. Ia harus menggunakan kecerdikannya. Akhirnya, Pipit mendapat ide. Ia mengambil beberapa batu kecil dan melemparkannya ke arah pohon apel. Beruang itu terbangun dan mengira ada musuh yang menyerang. Ia berlari keluar dari sarangnya dan mengejar batu-batu yang dilempar Pipit. Melihat kesempatan itu, Pipit dengan cepat memanjat pohon apel dan mengambil satu buah apel emas. Ia kemudian melompat ke dahan lain dan menghilang di balik dedaunan. Beruang itu kembali ke sarangnya dengan kecewa. Ia tidak menemukan musuh apa pun. Pipit pulang dengan bahagia. Ia telah berhasil mendapatkan buah apel emas dengan kecerdikannya. Ia belajar bahwa kecerdasan lebih berharga daripada kekuatan fisik. Sejak saat itu, Pipit selalu menggunakan kecerdikannya untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapinya.