Mengapa Jalan di Indonesia Perlu Lebih Ramah Pejalan Kaki? **
Indonesia, dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat, juga mengalami peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Hal ini berdampak pada kondisi jalan raya yang semakin padat dan kurang ramah bagi pejalan kaki. Jalan-jalan seperti Jl. Alfa, Jl. Teratai IV, Jl. Keinginan, dan Jl. K. Sarimuda, yang mungkin merupakan contoh nyata, seringkali dipenuhi dengan kendaraan yang melaju kencang, trotoar yang sempit dan rusak, serta kurangnya fasilitas penyeberangan yang aman. Kondisi ini menimbulkan berbagai masalah bagi pejalan kaki. Mereka harus berjuang untuk mendapatkan ruang di jalan, berisiko tertabrak kendaraan, dan merasa tidak nyaman saat berjalan. Hal ini juga dapat menghambat mobilitas dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak. Penting untuk menyadari bahwa jalan raya bukan hanya untuk kendaraan bermotor, tetapi juga untuk pejalan kaki. Jalan yang ramah pejalan kaki tidak hanya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga mendorong gaya hidup sehat, mengurangi polusi udara, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menjadikan jalan di Indonesia lebih ramah pejalan kaki. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun trotoar yang lebar dan mulus, menyediakan fasilitas penyeberangan yang aman, dan menerapkan aturan lalu lintas yang tegas. Membangun jalan yang ramah pejalan kaki adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Jalan yang aman dan nyaman akan mendorong lebih banyak orang untuk berjalan kaki, mengurangi kemacetan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Wawasan:** Membangun jalan yang ramah pejalan kaki bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang perubahan mindset. Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap jalan raya, dan menyadari bahwa pejalan kaki memiliki hak yang sama untuk menggunakannya dengan aman dan nyaman.