Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Pendekatan Human Factor di Tempat Kerja serta Kelebihan dan Kekuranganny
Pendekatan human factor di tempat kerja merupakan prinsip yang mengakui bahwa kesalahan atau error memiliki kemungkinan besar terjadi dalam kondisi apapun. Manusia memiliki hubungan erat dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mempengaruhi kinerja mereka secara positif atau negatif. Kesalahan dapat diidentifikasi dan dicegah dengan menggunakan metode kerja dan alat yang sesuai, namun jika kecelakaan tetap tidak dapat dihindari, evaluasi perlu dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan keadaan. Kesalahan yang terjadi dapat memiliki berbagai akibat dan biasanya bermula dari pembuat kebijakan. Oleh karena itu, strategi yang sesuai harus ditentukan untuk mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Strategi ini harus memperhatikan sumber daya dan berusaha meningkatkan kinerja manusia untuk mengurangi kesalahan. Intervensi seperti peningkatan desain kerja, prosedur, pelatihan, atau perubahan budaya dalam organisasi dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini. Manusia dalam melakukan pekerjaannya memiliki batasan, sehingga pengalokasian pekerjaan yang tepat perlu dilakukan. Jika pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan dengan baik oleh manusia dalam jangka waktu panjang, bantuan mesin, komputer, atau alat lain yang dapat membantu pekerjaan tersebut dapat digunakan. Sebagai contoh, salah satu implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja dengan pendekatan human factor adalah pengadaan Auto Gas Detector and Emergency di area confined spaces. Pada proyek konstruksi Proyek A, terdapat pekerjaan di area terbatas atau confined spaces. Pekerjaan ini melibatkan penggunaan alat berat dan juga pekerjaan manusia tanpa alat berat di dalamnya, seperti pekerjaan supporting, housekeeping, dan supervisor yang memantau pekerjaan tersebut. Aktivitas ini dapat menimbulkan bahaya seperti bekerja dengan alat berat, area terbatas, dan bahaya lingkungan seperti debu dan gas emisi kendaraan. Sebelum pekerjaan dilakukan setiap harinya dan setelah dilakukan blasting, pengukuran dilakukan untuk memastikan keamanan pekerja yang bekerja di area terbatas. Pengukuran ini biasanya dilakukan oleh petugas watcher yang masuk ke dalam area terbatas. Namun, kegiatan ini memiliki risiko yang tinggi dan perlu diperhatikan. Implementasi program keselamatan dan kesehatan kerja dengan pendekatan human factor di tempat kerja memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dan meningkatkan kinerja pekerja. Namun, kekurangannya adalah membutuhkan investasi waktu, sumber daya, dan perubahan budaya dalam organisasi. Dalam kesimpulan, pendekatan human factor di tempat kerja merupakan strategi yang penting untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Implementasi program dengan pendekatan ini dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah kesalahan, serta meningkatkan kinerja manusia. Namun, perlu diingat bahwa implementasi program ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.