Bagaimana Teori Akomodasi Mempengaruhi Gaya Komunikasi?
Teori akomodasi adalah konsep yang menarik dalam komunikasi, yang menjelaskan bagaimana orang menyesuaikan gaya komunikasi mereka dalam interaksi. Teori ini berpendapat bahwa kita secara sadar atau tidak sadar menyesuaikan cara kita berbicara, bahasa tubuh, dan bahkan pilihan kata untuk menyesuaikan dengan orang yang kita ajak bicara. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana teori akomodasi mempengaruhi gaya komunikasi, dengan melihat bagaimana kita menyesuaikan diri dengan orang lain dan faktor-faktor yang memengaruhi proses akomodasi.
Akomodasi dalam Komunikasi
Teori akomodasi, yang pertama kali dikemukakan oleh Howard Giles pada tahun 1973, berpendapat bahwa orang menyesuaikan gaya komunikasi mereka untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Akomodasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari penggunaan bahasa yang lebih formal atau informal, hingga penyesuaian kecepatan bicara atau nada suara. Tujuan utama dari akomodasi adalah untuk menciptakan rasa saling pengertian dan koneksi dengan orang yang kita ajak bicara.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akomodasi
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat akomodasi seseorang. Salah satu faktor utama adalah persepsi kita terhadap orang yang kita ajak bicara. Jika kita menganggap seseorang sebagai anggota kelompok yang sama dengan kita, kita cenderung lebih banyak berakomodasi dengan mereka. Sebaliknya, jika kita menganggap seseorang sebagai anggota kelompok yang berbeda, kita mungkin kurang berakomodasi.
Faktor lain yang memengaruhi akomodasi adalah tujuan kita dalam interaksi. Jika kita ingin membangun hubungan yang kuat dengan seseorang, kita cenderung lebih banyak berakomodasi. Namun, jika kita ingin mempertahankan jarak atau menunjukkan dominasi, kita mungkin kurang berakomodasi.
Dampak Akomodasi pada Gaya Komunikasi
Akomodasi dapat memiliki dampak yang signifikan pada gaya komunikasi kita. Ketika kita berakomodasi dengan seseorang, kita mungkin:
* Menggunakan bahasa yang lebih formal atau informal: Kita mungkin memilih untuk menggunakan bahasa yang lebih formal jika kita berbicara dengan seseorang yang lebih senior atau berstatus tinggi. Sebaliknya, kita mungkin menggunakan bahasa yang lebih informal jika kita berbicara dengan teman atau keluarga.
* Menyesuaikan kecepatan bicara: Kita mungkin berbicara lebih lambat atau lebih cepat untuk menyesuaikan dengan kecepatan bicara orang yang kita ajak bicara.
* Mengubah nada suara: Kita mungkin menggunakan nada suara yang lebih lembut atau lebih tegas untuk menyesuaikan dengan nada suara orang yang kita ajak bicara.
* Menggunakan bahasa tubuh yang berbeda: Kita mungkin menggunakan bahasa tubuh yang lebih terbuka atau lebih tertutup untuk menyesuaikan dengan bahasa tubuh orang yang kita ajak bicara.
Kesimpulan
Teori akomodasi memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana orang menyesuaikan gaya komunikasi mereka dalam interaksi. Akomodasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk persepsi kita terhadap orang lain dan tujuan kita dalam interaksi. Akomodasi dapat memiliki dampak yang signifikan pada gaya komunikasi kita, termasuk penggunaan bahasa, kecepatan bicara, nada suara, dan bahasa tubuh. Dengan memahami teori akomodasi, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.