Menghilangnya Salju Abadi di Puncak Jayawijay
Salju abadi di Indonesia terletak di Puncak Jayawijaya, Papua atau sering disebut juga Piramida Carstenz. Piramida Carstenz masuk ke dalam World Seven Summit atau tujuh puncak tertinggi dunia. Es terbentuk di Puncak Jayawijaya I atau lebih tepatnya Piramida Cartenz pada ketinggian lebih dari 4.800 meter dari permukaan laut. Namun, sayangnya, salju abadi ini diperkirakan akan hilang dalam waktu dekat akibat pemanasan global. Puncak Jayawijaya memiliki suhu udara yang sangat dingin, berkisar antara 2 hingga 10 derajat Celsius pada pengukuran tahun 2010. Semakin tinggi suatu tempat, suhu makin rendah sehingga es dapat terbentuk. Namun, akibat pemanasan global dan peningkatan suhu bumi secara keseluruhan, suhu di Puncak Jayawijaya juga cenderung meningkat. Para peneliti telah melakukan pengukuran terhadap ketebalan es di Puncak Jayawijaya dan hasilnya menunjukkan bahwa luas area dan ketebalan es mengalami pengurangan yang sangat masif dari tahun ke tahun. Bahkan, berdasarkan data tersebut, diperkirakan bahwa gletser ini akan mencair dan hilang pada tahun 2025. Bahkan, ada kemungkinan bahwa proses pencairan es akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan karena salju abadi di Puncak Jayawijaya memiliki nilai ekologis yang sangat penting. Selain itu, hilangnya salju abadi ini juga dapat berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya, termasuk pada kehidupan flora dan fauna yang bergantung pada air yang berasal dari salju tersebut. Upaya untuk mengatasi pemanasan global dan menjaga keberadaan salju abadi di Puncak Jayawijaya perlu dilakukan segera. Tindakan mitigasi seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas bagi semua pihak terkait. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah hilangnya fenomena alam yang unik dan berharga seperti salju abadi di Puncak Jayawijaya.