Rahasia di Balik Senyum Ria dan Naysila **
** Matahari sore mulai meredup saat Ria dan Naysila melangkah keluar dari gerbang sekolah. Senyum mereka tampak dipaksakan, menyembunyikan luka batin yang tergores oleh perundungan teman-teman sekelas. Setiap hari, mereka harus menghadapi cibiran dan ejekan yang menyakitkan. "Anak orang kaya, sok kaya!" "Lihat, mereka pakai baju mahal!" "Pasti hidupnya enak banget!" Kata-kata itu menusuk hati mereka, membuat mereka merasa terasing dan tidak diterima. Namun, saat mobil mewah mereka melaju meninggalkan sekolah, senyum Ria dan Naysila kembali merekah. Mereka tahu, di balik tembok kantor sang kakak, Shani, menunggu pelukan hangat dan kasih sayang yang tak ternilai. Shani, kakak tertua mereka, adalah sosok yang selalu melindungi dan mencintai mereka tanpa syarat. Di sana, bersama Feni, Gracia, dan Sisca, mereka akan menemukan kembali rasa percaya diri dan kebahagiaan yang hilang. Mobil berhenti di depan gedung pencakar langit yang megah, kantor Shani. Dua bodyguard tegap menyambut mereka dengan senyum ramah. "Selamat datang, Nona Ria dan Nona Naysila," sapa mereka. Ria dan Naysila mengangguk, merasa tenang dan aman di bawah pengawalan para bodyguard. Langkah mereka beriringan menuju ruangan Shani, hati mereka berdebar-debar. Mereka tak sabar untuk berbagi cerita dan melupakan semua kekecewaan yang mereka alami di sekolah. Di sana, mereka akan menemukan kekuatan dan inspirasi dari kakak-kakak mereka yang luar biasa. Shani, Feni, Gracia, dan Sisca, lima bersaudara yang bersatu dalam cinta dan kasih sayang, akan selalu menjadi tempat berlindung bagi Ria dan Naysila. Mereka tahu, di balik kesuksesan dan kekayaan keluarga mereka, tersimpan ikatan persaudaraan yang tak ternilai harganya.